Sabtu, 27 Juli 2013

KESENIAN BANGKA BELITUNG



PENGENALAN KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DI PROVINSI BANGKA BELITUNG IBUKOTANYA PANGKAL PINANG
Kata seni dalam bahasa inggris disebut art. Kata art berasal dari bahasa Latin ars, yang artinya keterampilan/kepandaian. Kemudian pengertian kata seni menjadi luas, tidak hanya mengenai bidang tertentu saja. Pengertian seni mencakup segala kreasi manusia seperti puisi, drama, musik, tarian, seni pahat, ukir, bangun, melukis dan masih banyak lagi.
Seni merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang. Suatu ciptaan mengandung nilai seni jika memenuhi beberapa syarat, antara lain kehalusan dan  keindahan. Kesenian adalah segala hasil cipta manusia yang mengandung nilai seni. Seniman adalah orang yang berjiwa seni dan dapat menciptakan karya seni.
Seni adalah hasil karya manusia yang mengandung unsur keindahan. Hasil karya seni diciptakan oleh manusia dengan unsur :
 - Keindahan (estetis)
 - Kreatifitas
Seni atau kesenian dikelompokkan menjadi beberapa cabang yaitu:
A.    Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1.      SENI RUPA TRADISIONAL
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri:
*      Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*      Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh : Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
2.      SENI RUPA MODERN
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Ciri-ciri:
*      Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
*      Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh : Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman :
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
3.      SENI RUPA KONTEMPORER
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri:
*      Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
*      Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh : Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman
Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.
Pembagian Seni Rupa
1.      Menurut Ukuran/Dimensinya
Menurut dimensinya senirupa dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Seni rupa 2 dimensi
Yaitu karya seni rupa yang hanya dilihat dari satu arah, atau karya seni rupa yang dibuat pada bidang datar (bidang datar hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, maka disebut 2 dimensi).
Ciri-ciri seni rupa 2 dimensi, yaitu :
*      Dapat dilihat dari satu (1) arah
*      Dibuat pada bidang datar
*      Mempunyai ukuran lebar dan tinggi
*      Memiliki dimensi luas
Yang termasuk senirupa 2 dimensi diantaranya:
§  Seni Lukis
§  Seni Batik
§  Gambar kartun
§  Seni Grafis
§  Fotografi
§  Seni Kaligrafi
§  Peta
b.      Seni rupa 3 dimensi
Yaitu karya seni rupa yang didapat dilihat dari berbagai arah. Karya seni 3 dimensi dibuat dengan mengolah bentuk. Disebut karya seni 3 dimensi karena memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi.
Ciri-ciri seni rupa 3 dimensi, yaitu :
*      Dapat dilihat dari berbagai arah
*      Mempunyai volume
*      Mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi
Yang termasuk karya seni rupa 3 dimensi diantaranya:
§  Seni patung
§  Seni rancang (desain) bentuk
§  Seni bangunan (arsitektur)
§  Maket (tiruan bangunan)
§  Seni kerajinan & souvenir
§  Diorama
§  Replika (tiruan benda penting, benda kenangan)
2.      Menurut Fungsinya
 Menurut fungsinya senirupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a.       Senirupa murni
Yaitu karya senirupa yang dibuat semata-mata hanya untuk dinikmati keindahannya.
Contoh:
§  Lukisan
§  Patung
b.      Senirupa terapan
Yaitu unsur seni rupa yang dibuat untuk memperindah benda-benda pakai.
Contoh:
§  Seni Bangunan
§  Maket
§  Seni dekorasi
§  Seni tatarias
§  Asesories
§  Peta
§  Reklame
§  Gambar ilustrasi
§  Seni kerajinan/souvenir
§  Diorama
SENI RUPA DARI BANGKA BELITUNG
1.      KAIN CUAL
Pada dasarnya adalah kain tenun serupa songket, berwarna cerah menyala khas kain tradisional. Dalam sejarahnya, kain cual dibawa ke Mentok, Bangka Barat, pada awal abad ke XVII oleh Wan Abdul Hayat, seorang Kanton China dengan nama asli Lim Tan Kian. Dulunya, kain cual dipergunakan sebagai pakaian kebesaran di kalangan bangsawan, pakaian pengantin, pakaian pada perayaan hari kebesaran dan acara adat. Proses tenun dan pembuatannya cukup rumit. Bahan-bahannya pun terbilang mahal sebab ada corak benang emas 18 karat yang disertakan pada motif kainnya. Motif yang ada pada kain cual kuno dilestarikan dalam bentuk adopsi ke motif baru. Kini dikenal beragam motif yang ada, diantaranya adalah Kembang Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, Kembang Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman, Kembang Rukem Berantai. Perlu waktu satu minggu hingga 4 bulan untuk menyelesaikan satu produk tenunan secara manual. Selain sutra, perajin juga mempergunakan bahan dasar polyster, katun, sutra campur katun, dan benang emas. Seiring perkembangan teknologi, selain ditenun, kini cual juga dicetak. Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan.
2.      Pakaian Adat Tradisional Bangka Belitung
Mengenal nama pakaian adat kepulauan Bangka Belitung. Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu bagian provinsi yang ada di Indonesia, dan terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung ialah Pangkalpinang. Kain cual merupakan kain adat dari Bangka Belitung. Bentuk kainnya menyerupai songket dan memiliki motif yang khas. Informasi ini mengenai Budaya Indonesia yang berasal dari budaya Bangka Belitung yaitu info tentang pakaian adat daerah Bangka Belitung.
Masih mengenai kumpulan info Pakaian Adat Indonesia, Anda saya ajak untuk mengentahui budaya bangka Belitung yiatu tentang pakaian tradisional daerah Bangka Belitung, dimana pakaian adat ini menjadi bagian dari Pakaian Tradisional Indonesia.
Untuk Pakaian adat pengantin wanita Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung berupa baju kurung merah, dimana baju adat ini biasanya terbuat dari bahan kain sutra ataupun dari bahan beludru yang mana pada jaman dulu sering disebut dengan baju Seting dan untuk kain yang dikenakan berupa kain bersusur ataupun kain lasem atau biasa disebut dengan nama kain cual. Kain cual ini merupakan kain tenun asli yang berasal dari Mentok. Pada bagian kepalanya menggunakan mahkota yangbiasanya dinamakan dengan “Paksian”. Sedangkan untuk mempelai pria nya akan mengenakan “Sorban” atau kalau dalam masyarakat setempat disebut di sebuat dengan Sungkon.
Untuk busana pengantin kaum perempuan yang ada di sini, menurut keterangan dari orang tua-tua yang berasal dari Cina, konon ada ceritanya tersendiri. Menurut cerita waktunitu ada saudagar yang berasal dari Arab yang datang ke negeri Cina, Tujuannya adalah untuk berdagang dan juga untuk menyiarkan agama Islam. saudagar ini kemudian jatuh cinta dengan seorang gadis Cina. Selanjutnya mereka melangsungkan upacara perkawinan dengan gadis Cina tersebut, Dan pada acara perkawinan inilah kedua mempelai ini memakai pakaian adat masing-masing.
Karena waktu itu banyak sekali orang-orang yang berasal dari Cina dan Arab yang datang untuk merantau ke wilayah pulau Bangka terutama ke Kota Mentok. Waktu itu Kota Mentok ini sebagai pusat pemerintahan. Dan pada saat itu diantaranya ada yang telah melakukan upacara perkawinan maka banyak sekali masyarakat pulau Bangka yang meniru pakaian tersebut. Pakaian untuk pasangan pengantin ini pada akhirnya di sebut dengan nama pakaian “Paksian”.
B.     Seni Musik
Musik sudah ada sejak sebelum tarikh Masehi. Peninggalan sejarah Mesir kuno memberikan bukti-bukti. Pada relief-relief batu Mesir kuno terdapat lukisan alat-alat musik. Dalam Injil “Kitab Kejadian” tertulis juga tentang musik. Musik terus berkembang sampai pada saat ini seiring dengan kemajuan kebudayaan dan teknologi.
Pengetahuan musik tidak mengenal batas. Semakin dalam kita mempelajari musik, makin terasa masih sangat banyak masalah yang harus kita pelajari.
Musik adalah pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi dan ritme, serta mempunyai unsur harmoni yang indah.
Menurut bentuknya musik dapat dibedakan menjadi 3 macam
·         Vocal : musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
·         Instrumental : musik yang dinyanyikan dengan alat-alat musik saja
·         Campuran : perpaduan suara manusia (vocal) dengan musik instrumental yang dimainkan bersamaan.
SENI MUSIK DARI BANGKA BELITUNG
1.      Musik Dambus
Dambus atau lebih dikenal gitar dambus merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bangka Belitung yang mempunyai ciri khas tersendiri dari daerah lainnya. Dambus adalah sebuah alat musik berdawai ganda, memiliki 6 senar gitar. Apalagi di bidang musik, musik Bangka tradisional sangat kental sekali dengan budaya melayunya. Salah satu alat musik kebanggaan daerah saya ini adalah dambus. Dambus adalah semacam alat seperti gitar tapi memiliki karakteristik.Di Bangka Belitung dalam beberapa tahun terakhir gencar dikembangkan berbagai kegiatan kesenian musik dambus dalam berbagai even. Bahkan sekarang ini sudah banyak terbentuk sanggar seni dambus di berbagai daerah di Bangka. Karena musik tradisional ‘dambus’ khas Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), kurang diminati generasi muda karena kurangnya sosialisasi. Dan keberadaan musik dambus yang dulunya hanya terpelihara oleh masyarakat yang sudah berumur (tua) kini mulai mendapat tempat. Dengan adanya keberadaan sanggar musik membuat seni dambus mampu menarik minat kaum muda untuk mempelajarinya.
Musik dambus dengan irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta ‘rasa’ yang lain dibandingkan musik lain. Musik dambus dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas melayu yang di Bangka Belitung disebut dengan nama “DINCAK”. Dahulu pada perkembangannya, musik dambus selalu menjadi andalan dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti perayaan pesta perkawinan, pesta adat, dan berbagai kegiatan lainnya.
C.     Seni Tari
Seni tari adalah cabang seni yang diciptakan dengan megolah unsur keindahan gerak tubuh.
1.      Tari menurut Soedarsono
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.
2.      Tari menurut Susan K.Lenger
Tari adalah gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.
3.      Tari menurut Curt Sacha
Tari adalah gerak yang ritmis
4.      Tari menurut Kamala Devi Chattopadhyaya
Tari adalah suatu instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.
JENIS-JENIS TARI DI INDONESIA
Kalau kita melihat tari yang ada di Indonesia,khususnya Jawa,kita dapat melihat perbedaan jenis-jenis tari yang ada.Adapun jenis-jenis tari itu adalah :
1.      Jenis tari menurut koreografi
Istilah koreografi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari. Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer.
Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi :
a.       Tari Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :
Ø  Sederhana ( pakaian,rias,gerak dan ringan )
Ø  Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
Ø  Memiliki kekuatan magi
Contoh tari rakyat :
·         Lengger
·         Tayub
·         Orek-Orek
·         Joget
·         Kubrasiwa
·         Buncis
·         Ndulalak
·         Sintren
·         Angguk
·         Rodat
b.      Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik adalah :
Ø  Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
Ø  Hidup dikalangan raja-raja
Ø  Adanya standarisasi
Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :
·         Gathotkaca Gandrung
·         Bondabaya
·         Bandayuda
·         Palguna-palgunadi
·         Retna Tinanding
·         Srikandi Bisma
c.       Tari Kreasi Baru dan Modern
Tari kreasi baru adalah tari-tariklasik yamg dikembangkan sesuai dengan  perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
Contohnya adalah :
·         Tari Kupu-Kupu
·         Tari Merak
·         Tari Roro Ngigel
·         Tari Ongkek Manis
·         Tari Manipuri
·         Tari Roro Wilis
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
·         Caca
·         Break Dance
·         Penari Latar
·         Samba
2.      Jenis tari menurut fungsi
Jika dilihat dari fungsinya tari-tarian di Indonesia dapat dibedakan menjadi :
a.       Tari Upacara
Tari upacara banyak hidup dan berkembang pada masyarakat primitf.Yang termasuk tari-tarian upacara adalah sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis yang digunakan untuk mempengaruhi alam.Tarian ini banyak terdapat dipedalaman Irian Jaya,Sulaweswi,Kalimantan,Nusa Tenggara dan Bali.Contohnya adalah tari rejang,tari pendhet,debus dan lain-lain.
b.      Tari Hiburan
Tari hiburan adalah sebuah tari yang menitik beratkan pada hiburan bukan pada segi keindahan.tarian hiburan pada umumnya merupakan tarian pergaulan.Contohnya adalah :
·         Joged dari Bali
·         Ronggeng atau Tarub Dari Blora
·         Kethuk Tilu dari Jawa Barat
·         Orek-Orek dari Surakarta
·         Lengger dari Banyumas
c.       Tari Pertunjukan
Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang menitikberatkan pada segi keindahannya bukan pada segi hiburannya.Yang termasuk dalam tari pertunjukan adalah tari-tari rakyat,tari upacara,tari hiburan yang sudah digarap menjadi sebuah tari pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan kaidah-kaidah keindahannya.Contohnya adalah :
·         Tari Pendhet
·         Tari Rejang
·         Tari Lenggeran
·         Tari Gambyomg
·         Tari Orek-Orek
3.      Jenis tari menurut isi atau temanya
Tari-tari yang berada  di Indonesia apabila dilihat dari isi atau temanya dapat dibedakan menjadi :
1.      Tari Pantomim
Tari pantomim adalah sebuah tari yang menirukan obyek diluar diri manusia. Contohnya :
·         Tari Tenun
·         Tari Bathik
·         Tari Nelayan
·         Tari Tani
·         Tari Kupu-Kupu
2.      Tari Erotik
Tari erotik adalah sebuah tari yang mengandung unsur cerita erotik atau percintaan. Contohnya :
·         Tari Gatotkaca Gandrung
·         Tari Karonsih
·         Tari Serampang Dua Belas
·         Tari Enggar-Enggar
·         Tari Jalung Mas
3.      Tari Kepahlawanan
Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung usur-unsur heroik atau nilai kepahlawanan. Contahnya adalah :
·         Tari Kuda Kepang
·         Tari Seudati
·         Tari Mandau
·         Tari Soreng
·         Taroi Anoman Rahwana
4.      Dramatari
Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok. Contohnya :
·         Dramatari Rara Mendhut Pranacitra
·         Drama Tari Ranggalawe Gugur
·         Dramatari Gajah Mada
·         Dramatari Arjuna Wiwaha
·         Dramatari Sang Pambayun.
SENI TARI DARI BANGKA BELITUNG
§  Tari Tanggai
§  Tari Zapin
§  Tari Campak
Tari campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang (muda-mudi)di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari uma (kebun).
Tarian ini berupa pantun  bersambut  yang  biasanya didendangkan oleh sepasang penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan irama yang khas. Mereka menari diiringi tabuhan gendang, biola dan gong yang ditabuh secara berkala. Para penari menggunakan selembar saputangan yang dikibas-kibaskan mengiringi lenggok gemulai sang penari. Pada saat  tarian ini berlangsung biasanya penonton bebas memberi sawer kepada “nduk campak” sebutan bagi penari perempuan pada tarian ini. Sedangkan penari laki-laki disebut “penandak”.
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung.
§  Tari Sepen
Tari sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung yang mengandung unsur-unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian pergaulan, sering ditarikan untuk menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini bisa dilakukan berpasang-pasangan antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada kelincahan gerakan kaki dan tepuk tangan si penari.
§  Tari GI KE AIK
Tarian ini menggambarkan aktifitas masyrakat bangka belitung d waktu pagi hari (terutama para wanita) mereka berbondong2 pergi ke KULONG (sungai kecil) d mana para wanita trsebut sprti pada umum nya mencuci, mandi (BEBASUH) dan stlh itu mereka pulang ke rumah dengan membawa air dengan menggunakan guci yang d bawanya dari rumah.... TARIAN ini bernama TARIAN GI KE AIK hasil produksi SANGGAR SENI SEPINTU SEDULANG Kab. Bangka.
§  Tari MEN SAHANG LAH MIRAH
Tarian ini menggambarkan masyarakat bangka belitung yang sedang bersuka ria dalam memanen hasil ladangnya yang berupa lada putih (sahang sebutan utk d bangka belitung) di mana dalam memanen hasil ladangnya itu tak luput masyarakat bangka belitung selalu memanjatkan puji syukur k pada sang pencipta alam semesta ini (ALLAH).... dalam memanen masyarakat menggunakan suyak (tempat utk meletakkan hasil panennya yang terbuat dari anyaman rotan/bambu) nama tarian ini MEN SAHANG LAH MIRAH hasil produksi SANGGAR SENI SEPIINTU SEDULANG - Kab. Bangka.
D.    Seni Teater
Seni Teater/Seni Petunjukan adalah kegiatan seni secara individual maupun kelompok yang bertujuan memberikan hiburan pada masyarakat.
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai(bahasa yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis.
 Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.
Unsur-unsur dasar yang terdapat dalam seni teater terdiri dari:
1.      Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari suatu cerita dalam teater. Tema dapat diambii dari berbagai sumber mulai dari masalah percintaan, keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah, sampai pada politik dan pemerintahan. Tema dispesifikasikan menjadi sebuah topik dan kemudian topik dikembangkan menjadi sebuah cerita dengan dialog-dialognya. Pada dasarnya nilai-nilai tema ini dapat diambii untuk kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini contoh tema, topik, dan judul: Tema : Kehidupan Topik : Penindasan yang keji Judul : Kejamnya hidun
2.      Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya cerita. Plot terdiri dari konflik yang berkembang secara bertahap. Tahapan perkembangan plot adalah sebagai berikut:
a.       Eksposisi, yang mengantarkan penonton untuk mengenal tokoh, karakter dan materi kisah. Eksposisi/introduksi merupakan pergerakan terhadap konflik melalui dialog-dialog pelaku.
b.      Konflik, adanya masalah yang melibatkan tokoh- tokoh dalam cerita.
c.       Komplikasi/intrik, adanya pengembangan masalah yang menyebabkan konflik semakin ruwet dan tegang. Namun belum tercapai jalan pemecahannya.
d.      Klimaks, merupakan puncak berbagai perkumpulan konflik sehingga menimbulkan ketegangan bagi penonton yang telah mencapai puncaknya dalam cerita.
e.       Resolusi/konklusi, terjadi penyelesaian konflik, di mana kisah dapat berakhir menyenangkan atau berakhir tragis.
3.      Latar Cerita
Latar memengaruhi jalannya cerita, bahkan watak tokoh. Pelatar inilah yang membuat sebuah drama mempunyai karakteristik sendiri. Latar berguna untuk mewujudkan penggambaran yang mencerminkan tempatterjadinya cerita yang sedang dipentaskan.
4.      Penokohan/Perwatakan
Penokohan/karakter pelaku utama adalah pelukisan karakter/kepribadian pelaku utama. Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik, dan kejiwaannya. Perwatakan berhubungan dengan sifat pelaku. Dalam teater penokohan dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu:
a.       Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang pertama kali mengambil prakarsa dalam cerita. Tokoh protagonis adalah tokoh yang pertama mengalami benturan-benturan atau masalah, memiliki sifat yang baik sehingga penonton biasanya berempati.
b.      Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang menentang tokoh protagonis atau tokoh yang menentang cerita. Tokoh antagonis biasanya memiliki sifat jahat.
c.       Tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah serta pendamai dua pihak (tokoh protagonis dan tokoh antagonis) dan penyelesaian ketegangan.
Menurut karakteristiknya, jenis-jenis teater yang terdapatdi Nusantara sebagai berikut:
1.      Teater Tradisional
Teater tradisional bersifat sederhana dan sangat kental kesan kedaerahannya. Teater tradisional terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.       Teater rakyat, bersifat sederhana, spontan, dan penuh improvisasi.
Contoh: ketoprak (Jawa Tengah), ludruk(Jawa Timur), tarling (Jawa Barat), lenong (Betawi), barong (Bali), randai (Sumatra Barat), dll.
b.      Teater klasik, bersifat mapan, teratur, jelas ceritanya, pelaku terlatih, dan pada umumnya diselenggarakan di gedung.
Contoh: wayang orang, wayang kulit, dan wayang golek.
c.       Teater transisi, sifat dan gunanyasudahdipengaruhi oleh teater Barat. Contoh: komedi stambul, sandiwara dardanela, dan sandiwara srimulat.
2.      Teater Konvensional
Teater konvensional, bersifat sederhana, namun menonjolkan kesan manusiawi dan universal.
3.      Teater Modern
Teater modern, hampir semua unsur dan gayanya dipengaruhi oleh teater Barat, ceritanya tertulis, pengarangnya teratur dan terorganisasi. Teater modern terbagi menjadi dua, yaitu:
a)      Kontemporer, bersifat kekinian lebih mengutamakan kesan dan sensasi daripada kewajaran adegan.
Contoh: monolog, drama absurd, dan drama minikata.
b)      Film, merupakan seni teater yang disajikan dalam bentuk yang lebih kompleks dan sempurna
SENI TEATER DARI BANGKA BELITUNG
1.      Seni Teater Babel Dul Muluk
Dul Muluk merupakan seni teater tradisional khas sumatera Selatan. Pada masa kejayaannya, genre ini selalu menghibur masyarakat pada saat ada ritual pernikahan, sunatan, dan ritual adat lainnya. Selain di Sumatera Selatan, Dul Muluk juga terdapat di Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2.      Timot Kesabet
Timot kesambet judul teater tradisional yang dipentaskan oleh Perkumpulan Seni Melayu Warisan Budaya (PSMWB), Propinsi Bangka Belitung pada hari 3 Pekan Apresiasi Teater III tepatnya hari Selasa tanggal 22 Januari 2008 lalu. Timot merupakan nama seorang anak raja yang ‘kesambet’ (dalam bahasa bangka, disebut dengan ‘terumpak’). Penggarapan teater ini merupakan ide sutradara RDO. DR. Ibnu Hajar, Emha yang merupakan pemerhati kesenian tradisional yang berdimisili di Bangka Belitung.
‘Timot Kesambet’ berangkat dari esensi teater tutur Abdul Muluk. Namun pada penampilannya mengadaptasi beberapa cerita-cerita baru. Pada PAT III kali ini, cerita yang diusung masih seputar masalah sosial masyarakat. Timot seorang anak seorang raja yang berkuasa di tanah Melayu. Sebagai seorang gadis yang beranjak dewasa, seharusnya Timot berkelakuan seperti gadis-gadis kebanyakan, namun tidak pada kenyataannya. Anak raja ini memiliki keterbelakangan mental alias sakit jiwa. Kelakuannya melebihi batas wajar tingkah laku dan pola pikir orang yang normal. Suatu hari raja yang cemas ingin menyembuhkan putrinya dari segala derita hidup. Salah satu cara yang cara yang ditempuh oleh pihak kerajaan adalah mencari orang yang mampu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Timot, walaupun pada akhirnya Timot tak kunjung sembuh.
Seluruh keluarga kerajaan bertambah sibuk, kacau dan sedih. 
Pada ending, pertunjukan yang berdurasi lebih kurang 45 menit ini terasa menggantung. Di saat penonton masih menganggap pertunjukan masih akan berlangsung lama, pertunjukan dipatahkan oleh resolusi cerita yang kurang jelas. Menurut penuturan Arsalim, sang penata artistik yang juga pemeran tokoh Raja, cerita memang dibuat menggantung tanpa akhir yang jelas. Sutradara menginginkan bentuk yang seperti ini agar seluruh penonton bisa menginterpretasikan dengan beragam ending. Namun begitu, tetap saja penonton tidak nyaman dengan akhir ceritanya.
Seperti ciri khas teater tradisional lainnya, teater Abdul Muluk yang berjudul ‘Timot Kesambet’ ini dibawakan dengan gaya lawakan agar suasana yang dibangun tidak terasa monoton, seperti karakter pesuruh raja, menteri kerajaan yang kocak dan lain sebagainya.
Berbagai pemain pendukung juga difungsikan sebagai pemusik dan penari. Hal ini dilakukan oleh sutradara sebagai sebuah konsepsi panggung teater tradisional yang memang menyatu, dalam arti kata seluruh element pendukung pertunjukan merupakan suatu kesatuan yang utuh di atas panggung. Sebuah cerita yang sederhana namun sarat makna. Sebuah kemasan seni pertunjukan tradisional berfungsi sebagai media edukatif bagi penikmatnya. Salah satunya adalah memberikan gambaran jelas sebuah fenomena yang dialami sebuah keluarga. Persoalan yang datang tidak pernah memilih-milih kondisi seseorang dan strata seseorang. Jika permasalahan datang, kita sebagai umat manusia hanya bisa berusaha, yang akan menentukannya adalah Allah SWT. Sehingga semua orang bisa belajar dari pengalaman cerita dalam pementasan tersebut.
Pertunjukan dari PSMWB Bangka Belitung ini melibatkan 13 orang personil yang pada keseharian mereka ada yang profesi sebagai pengamat kesenian, guru, pelajar dan wiraswata. Kelompok kesenian yang memang memfokuskan aktivitas keseniannya di bidang kesenian tradisional lebih dari 40 tahun lalu ini dapat hadir di PAT III sebagai perwakilan dari Kegubernuran Bangka Belitung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar