Jumat, 24 Mei 2013

Ringkasan Buku


AKHLAK MULIA
MENJADI DIRIMU YANG TERBAIK

Oleh : Rohmat Kurnia, S.S.


Ringkasan Buku ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Oleh :
Risa Arianti
NIS 4842


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
SMA NEGERI 2 KANDANGAN
TAHUN 2012

 TEMA 1
WAKTU
Ada sebuah syair lagu yang ditulis oleh Ebiet G.Ade yang menggambarkan bahwa waktu itu seperti roda yang terus menggelinding melintasi hidup dan zaman, tak pernah mau berhenti dan tidak mau tahu apa saja yang terjadi di dalam kehidupan yang dilaluinya. Ada juga sebuah peribahasa Arab mengatakan hal yang hampir senada, yaitu waktu bagaikan pedang, jika tidak mampu menggunakannya maka kita atau bahkan orang lain yang akan terkena sayatannya. Ada pula sebuah peribahasa Barat yang mengatakan bahwa “Time is money”, artinya waktu itu sangat berharga hingga setiap detiknya, jika kita menyia-nyiakan berarti kita tidak mendapatkan uang sehingga kita merugi.
Jadi, waktu tidak akan pernah peduli dengan kehidupan yang dilaluinya, waktu juga tidak akan pernah menunggu, ia akan terus bergulir seperti roda, dan akan menyayat kita seperti pedang jika kita lalai di dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu, waktu tidak dapat dikendalikan atau diotak-atik semau kita, yang bisa kita lakukan adalah memahami dan memanfaatkan sebaik-baiknya karena waktu merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi siapa pun yang hidup karena waktu adalah uang. Jadi, jangan kamu sia-siakan waktu luangmu hanya untuk yang tidak berguna, gunakan waktu mu sebaik mungkin dengan melakukan hal-hal yang sangat positif.

A.    Pengaturan Waktu
Pengaturan atau manajemen waktu adalah suatu hal yang penting, karena jika kita tidak bisa mengatur waktu tersebut maka waktu yang kita miliki akan terbuang sia-sia. Biasanya waktu luang yang kita miliki kita gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti bersantai, berleha-leha, atau “having fun” dengan alasan mumpung masih muda. Padahal, justru karena kita masih muda, kita benar-benar memenej waktu sebaik mungkin, kalau tidak, penyesalan yang akan kita dapat nanti di hari tua.
Ada sebuah pepatah mengatakan “ apa yang kamu lakukan saat ini adalah benih yang kamu tanam di masa lalu, dan yang akan kamu tuai di kemudian hari”. Oleh karena itu, susunlah manajemen waktumu dan gunakanlah waktumu sebaik mungkin.
Cara mengatur waktu :
1)      Buatlah jadwal kegiatan
Membuat jadwal mengenai hal-hal yang formal sampai yang informal, dari kegiatan belajar sampai kegiatan bermain.
2)      Bertanggung jawab atas rencana yang telah kamu susun
Cara mempertanggung jawabkan suatu kegiatan yang telah direncanakan
Ø  Jangan menunda-nunda segala rencana yang telah disusun sebelumnya, karena jika ditunda itu akan merusak susunan rencana yang telah disusun dengan rapi dan waktu yang efisien.
Ø  Tegakkan disiplin dalam diri untuk selalu mematuhi waktu atau jadwal kegiatan yang telah direncanakan. Sekali kita melanggarnya atau bertindak tidak disiplin, sudah dipastikan susunan jadwal kegiatan kita akan berantakan.
Ø  Berusaha untuk tetap semangat menjalankan program-program yang telah tersusun. Kejenuhan pasti akan selalu menghinggapi, oleh karena itu, tidak ada salahnya kita meluangkan waktu sebentar untuk keluar dari program tersebut, tapi usahakan mencari kegiatan yang sejalan dengan program-program yang telah tersusun.
Ø  Kukuhkan diri untuk selalu fokus terhadap setiap kegitan yang kita jadwalkan, supaya kamu tidak setengah-setengah dalam mengejarkannya dan tidak plinplan, sehingga hasil yang didapat menjadi maksimal.
3)      Mengevaluasi program yang telah tersusun
Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki jadwal kegiatan yang telah disusun, seprti mengurangi atau menambah bobot kegiatan. Sehingga dengan  mengevaluasi jadwal atau program, kita dapat menemukan cara pengaturan waktu yang efisien dan produktif.
B.     Pemanfaatan waktu luang
Waktu luang adalah waktu di luar kegiatan yang dilakukan setiap hari. Waktu luang dapat dimanfaatkan dengan hal-hal  yang positif, seperti mebuat karya-karya baru yang bermanfaat untuk orang banyak, misalnya membuat lukisan/gambar, puisi, cerpen, atau karya lainnya. Dengan mengisi waktu luang seperti kegiatan tersebut kita dapat mengasah hobi atau kemampuan yang kita miliki.
 
TEMA 2
POSITIVE THINKING
Zoon Logon Echon, merupakan definisi manusia menurut filosofi Yunani yang artinya kira-kira hewan yang berbicara. Manusia dikatakan seperti itu karena manusia memiliki tiga bagian otak dasar, yaitu bagian reptilia, bagian mamalia, dan yang ketiga adalah tingkatan neokorteks. Ketiga bagian otak tersebut disebut otak triune.
Dr. Paul Maclean menyebutkan “otak triune” karena terdiri dari tiga bagian, masing-masing berkembang pada waktu berbeda dalam sejarah evolusi kita. Masing-masing bagian juga mempunyai struktur saraf tertentu dan mengatur tugas-tugas yang harus dilakukan.
Yang pertama bagian otak reptilia, dalam perkembangan evolusi adalah batang atau corak reptil. Kita mempunyai unsure-unsur yang sama dengan reptilia, inilah komponen kecerdasan terendah dari spesies manusia. Bagian otak ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motor sensor pengetahuan dengan realistis fisik yang berasal dari pancaindra. Otak reptil ini berkaitan dengan insting memprtahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies, selain perhatiannya pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan wiilayah.
Yang kedua, di sekeliling batang atau otak reptilia terdapat system limbik yang sangat rumit dan luas, atau disebut juga dengan otak mamalia. Perhatian otak mamalia berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik, dan sistem kekebalan. Otak ini terletak dibagian tengah otak kita dan lebih canggih dari pada bagian sebelumnya. Di sini berbagai pengalaman, baik yang menyenagkan maupun yang menyebalkan tersimpan di dalam memori, sehingga kita memiliki berbagai macam emosi. Selain itu, otak ini juga mempunyai kemampuan mengendalikan bioritme, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan.
Yang ketiga adalah bagian neokorteks atau otak berpikir. Bagian ini terbungkus di sekitar bagian atas atau sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak. Di bagian ini terdapat pikiran intelektual, penalaran, perilaku waras, kemampuan berbahasa, dan kecerdasan yang lebih tinggi, yang didapat dari pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, dan sensasi tubuh. Bagian terakhir ini lah yang membedakan manusia dengan hewan.
Pada dasarnya ketiga bagian otak tersebut bekerja seiring revolusi tubuh. Pada saat kita beranjak dewasa maka ketiga otak tersebut bekerja, tetapi pikiran manusia hanya didominasi oleh salah satu bagian otak saja.
Hubungannya dengan positive thinking adalah ketiga bagian otak tersebut saling bekerja sama di dalam mengolah berbagai informasi yang diterima oleh panca indra maka kesimpulan yang diperoleh adalah pendapat-pendapat logis sehingga muncullah keputusan-keputusan hitam dan putih. Oleh karena itu, manusia juga disertai dengan perangkat lunak yang jujur dan dapat pula memberi keputusan abu-abu, yaitu hati nurani. Di sinilah kunci dari positive thinking atau berpikiran positif. Dalam melakukan sesuatu kita harus berpikir positif dan logis, tetapi berpikir logis kadang belum bisa meyakinkan kita, oleh karena itu, agar kita dapat berpikiran positif maka libatkanlah hati nurani kita, dengan demikian kita akan melihat sisi lain di antara hitam dan putih.
Berpikiran positif membuat hidup kita semakin hidup, badan sehat, banyak teman karena penampilan kita akan selalu terlihat bercahaya. Just think positive and be positive thinking. Karena dengan begitu kita tidak akan berprasangka buruk, akibat dari prasangka buruk adalah negative thinking. Negative thinking mengakibatkan kita bersikap apatis, pesimis, tidak percayaan sama orang lain, panas kalau melihat orang lain lebih maju, menggosip yang tidak benar faktanya, dan hal-hal negative lainnya, yang pada akhirnya bikin hidup kita menjadi sempit dan hampa. Oleh karena itu, latih terus pikiran positif kita, buang jauh-jauh pikiran-pikiran negative, hargai diri kita sendiri, pahami keinginan kita sendiri, setelah itu pahami dan hargailah pribadi dan individu lainnya serta karya-karya mereka.
A.    Menghargai Orang Lain
Kita semua adalah makhluk social di mana kita tidak bisa hidup sendiri. Kita pastti membutuhkan orang lain seperti keluarga, teman, atau tetangga. Jadi, menghargai satu sama lain adalah hal yang mesti dilakukan dan ditegakkan. Keinginan untuk menang sendiri adalah sebuah keegoisan dan cabang dari aroganisan diri, akibatnya bikin orang tidak betah untuk berada di dekat kita. Menghargai orang lain bisa dengan hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Dengan menghargai orang lain berarti kita telah membuat diri kita disukai, berikut adalah tips supaya kita dapat mengerti dan disukai orang lain.
1)      Tertarik pada orang lain dengan tulus
Maksud dari tertarik kepada orang lain dengan tulus adalah selalu menganggap orang lain itu berharga dan menarik bagi kita tanpa harus membedakan apa dan siapa mereka. Dengan demikian, kita akan dengan mudah menghargai mereka, mereka pun akan berlaku sebaliknya.
2)      Tersenyum
Tersenyum adalah hal yang paling mudah, tetapi sulit dalam pelaksanaannya. Tanamkan positive thinking dalam otak dan hati kita, cobalah untuk selalu tersenyum kepada orang lain. Kita bisa melakukannya pada saat minta tolong, saat bertemu teman dan lain-lain. Tersenyumlah dengan tulus jangan terpaksa, karena orang lain akan melihat keterpaksaan itu.
3)      Menjadi pendengar yang baik
Sebagai pendengar yang baik kita hru menyimak setiap kata yang meluncur dari bibirnya, ajukan pertanyaan yang memancingnya untuk terus bercerita, dan berikanlah tanggapan yang baik tentang pengalamannya tersebut, jangan memotong ceritanya meskipun membosankan, jangan pula menceritakan hal yang serupa atau pengalaman yang lebih seru dari pengalamannya.
4)       Buatlah orang lain merasa penting
5)      Berbicaralah mengenai hal-hal yang menurut orang lain menarik

B.     Dilarang Buruk Sangka
Buruk sangka itu seperti bom waktu yang setiap saat dapat meledak, makanya kita harus berhati-hati. Semakin kita memelihara perasangka buruk  semakin buram hati kita, sehingga kita tidak bisa berpikir jernih lagi, tidak bisa melihat nilai pelajaran di balik keberhasilan orang lain. Yang ada dalam pikiran kita hanya kejelekan-kejelekan orang lain dan kita tidak bisa melihat kejelekan kita sendiri. Agar kita terhindar dari perasangka buruk terhadap orang lain ada beberapa caranya asalkan kita mau melakukannya dan punya keinginan.
1)      Selalu berpikir positif
2)      Konsep diri positif

TEMA 3
PENTINGNYA MENJAGA ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika merupakan cabang dari filsafat yang mepelajari nilai atau kualitas. Etika juga mencakupi analisis dan penerapan konsep, seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu metaetika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai etika). Jika kalian mau berusaha hidup beretika, kamu mesti ikutin rambu-rambu berikut :
1)      Rambu Hati
Di hati kita ini lah kelakuan, akhlak, dan segala macam tentang kepribadian kita tercipta. Jika hati kita kotor maka perilaku kita pun akan buruk. Makanya kita harus berusaha untuk menjaga hati kita supaya tidak kotor. Caranya dengan selalu berpikir positif, dan tanyakan hati kita sendiri bukan pikiran kita karena hati kita adalah perangkat paling jujur di dalam diri kita.
2)      Rambu Mata
Menjaga pandangan bukan hanya pada lawan jenis, tapi pada hal-hal lainnya yang bisa bikin kita ngiler, tapi susah untuk mendapatkannya, misalnya budaya konsumtif. Lebih baik kita menjaga pandangan kita dan segala keinginan yang muncul melalui pandangan, baik itu keinginan batin atau keinginan materi, cepat-cepat redam dengan kesibukan belajar, hobi, atau kegiatan yang berguna lainnya.
3)      Rambu Telinga
Rambu telinga maksudnya kita menjaga telinga kita dari mendengar kata-kata atau suara yang tidak berguna, seperti perkataan-perkataan tidak senonoh dan jorok, kejelekan teman atau orang lain, dan hal-hal lain yang tidak pantas kita dengar, apa lagi yang akan bikin hati kita panas.
4)      Rambu Tangan
Maksudnya kita ttidak boleh jahil, mencuri atau berbuat sesuatu yan dapat merugikan orang lain. Lebih baik kita gunakan tangan kita untuk menolong teman atau orang lain, beramal, dan berkarya, yang dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
5)      Rambu Kaki
Sama halnya dengan tangan, kaki kita sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang positif.
6)      Rambu Suara
Maksudnya kita haruss bisa menjaga suara kita, kalau-kalau suara kita itu bisa mengganggu orang lain.
Etika itu sangat penting di dalam menjalani hidup karena kita hidup tidak sendiri, kita hidup di antara individu yang berbeda satu sama lainnya, namun kita bergantung kepada satu sama lain itu. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Oleh karena itu, hidup ini butuh etika, bukan untuk kepentingan orang lain tetapi untuk kepentingan kita sendiri.

TEMA 4
BERANI MENGAKU SALAH
Mengakui kesalahan bukan berarti pecundang, justru yang tidak mengakui kekalahan itulah sebenarnya pecundang. Berani mengaku salah itu berarti berarti berani memperlihatkan bahwa kamu berani bertanggung jawab atas segala apa yang kita lakukan dan segala pilihan-pilihan atau keputusan kita.
Nilai-nilai utama sportivitas sesungguhnya adalah memiliki sikap lapang dada, mau mengakui kemenangan orang lain, menerima kekalahan sendiri, kesedian menerima kritik dan saran, dan mengakui kesalahan yang dilakukannya sendiri atau berani meminta maaf.
Dengan mengembangkan nilai-nilai sportivitas, kita sebagai generasi penerus bangsa diharapkan menjadi pribadi-pribadi unggul yang menjujung tinggi kejujuran, keterbukaan, kebersamaan, dan keadilan dalam kehidupan. Dengan demikian bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa yang hebat, maju, dewasa, bervisi dan misi yang jelas, rakyat sejahtera, berwibawa sehingga disegani oleh Negara-negara lain.

TEMA 5
MENJUNJUNG TINGGI DEMOKRASI
Penerapan prinsip demokrasi tidak hanya dalam peemerintahan saja. Namun, demokrasi perlu diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan hidup berdemokrasi maka asas kemufakatan dan asas kebersamaan akan selalu menyertainya.
Praktik demokrasi ini dapat dilakukan dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pelaksanaan demokrasi menjadikan adanya penghargaan atas kesamaan hak, kebebasan, asas musyawarah untuk mencapai mufakat, dan menghargai adanya berbagai perbedaan.
A.    Pentingnya Bermusyawarah
Musyawarah merupakan suatu pilar dalam berdemokrasi. Asas musyawarah adalah mufakat. Musyawarah juga terdapat pada Pancasila yaitu sila ke empat. Pada sila tersebut menunjukkan bahwa musyawarah harus menjadi perilaku seluruh rakyat dalam menyelesaikan masalah sehingga semua pihak yang tidak sepaham dan bertentangan tidak dapat melaksanakan keputusan bersama serta tidak ada pihak manapun yang dirugikan. Sila ini juga menunjukan bahwa seluruh rakyat Indonesia memilki kedudukan, hak serta kewajiban yang sama.
B.     Sebuah Pelajaran
Setiap musyawarah harus berakhir dengan kemufakatan. Mufakat memilki arti bahwa seluruh keputusan dapat diterima oleh semua kelompok tanpa adanya paksaan. Kata sepakat dapat terwujud apabila semua mengesampingkan keuntungan pribadi serta mengedepankan kepentingan bersama sehingga akhirnya setiap peserta atau orang tidak ada yang dirugikan.
C.     Keterbukaan
Warga negara Indonesia diberikan kebebasan dan keterbukaan untuk menyampaikan pendapat. Adupun aturan pelaksanaannya antara lain terdapat pada :
1)      UUD 1945 Pasal 28
2)      UUD 1945 Pasal 28 E ayat (3)
3)      UUD 1945 Pasal 28 F
4)      UU No. 9 Tahun 1998
Dengan adanya keterbukaan akan menghasilkan dampak positif sehingga ganjalan-ganjalan dan aspirasi dapat tersalurkan dengan benar. Apabila terjadi penyumbatan aspirasi maka akan menciptakan tumpukan kekecewaan dan berujung pada tindakan anarkis.
D.    Menyalurkan Aspirasi
Setiap orang memiliki kebebasan untuk menyampaikan aspirasi baik pada forum terbuka maupun tertutup. Dalam menyalurkan aspirasi hendaklah menjunjung tinggi sopan santun, tidak anarkis, dan menghindari perpecahan. Untuk mencapai tujuan dalam menyampaikan aspirasi hendaklah melakukan hal sebagai berikut :
1)      Pertemuan langsung antarpribadi
2)      Pertemuan dalam sebuah forum
3)      Forum organisasi Indonesia beberapa macam organisasi yang berfungsi sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi.
4)      Media massa menyampaikan pendapat atau aspirasi yang dapat dilakukan melalui media cetak maupun elektronik. Kebebasan media pers sebagai media penyalur aspirasi dijamin oleh UU No. 40 Tahun 1999.

TEMA 6
KERJA KERAS VS KERJA MALAS
Kerja keras merupakan bagian dari usaha untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Orang yang bekerja keras adalah orang yang bekerja dengan penuh optimisme, pantang menyerah terhadap kesulitan, serta tidak pernah mengenal lelah. Para pekerja keras selalu berhasil menduduki posisi-posisi penting baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta, baik dalam urusan bisnis maupun social kemasyarakatan.
Lawan dari bekerja keras adalah malas. Apabila bekerja keras akan menghasilkan suatu kesuksesan maka bermalas-malasan akan menghasilkan suatu kegagalan. Perbedaan inilah yang kemudian menjadikan para pekerja keras lebih unggul dibanding para pemalas. Namun bagaimanapun juga menanamkan kerja keras tetap harus diberangi dengan kerja cerdas. Karena kerja keras tanpa dibarengi dengan kerja cerdas, akan menghasilkan ketidakseimbangan. Akibatnya, tidak sedikit orang yang telah bekerja habis-habisan, namun gagal meraih apa yang dicita-citakannya, akhirnya dia frustasi dengan kegagalan.
A.    Menjadi Pekerja Keras
Diperlukan suatu kebulatan tekad dan keseriusan untuk dapat bekerja keras dalam segala hal. Bekerja keras merupakan suara slogan yang mudah diucap, namun begitu sulit untuk diterapkan.
Ada beberapa tahapan untuk menjaga pekerja keras, antara lain sebagai berikut :
1)      Memahami dan mmengetahui bagaimana kerja keras itu
2)      Mengenal sosok pekerja keras di lingkungan kita
3)      Teladani sikap pekerja keras
B.     Kerja Keras dalam Menuntut Ilmu
Menimba ilmu adalah kewajiban setiap manusia. Dengan ilmu manusia bisa hidup bermartabat dan berbudi pekerti yang luhur. Tuntutlah ilmu tiada henti dan jangan pantang menyerah. Pantang menyerah dalam menuntut ilmu adalah cirri dari pekerja keras. Sebagai makhluk hidup, kita tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan tidak terkecuali tantangan dan hambatan dalam menuntut ilmu.
Namun, bagaimanapun di tengah keterbatasan biaya atau hambatan lainnya kita seyogyanya memilki keinginan yang kuat dan bersikap optimis bahwa menuntut ilmu itu wajib dan penting. Jika dalam menuntut ilmu dibarengi dengan semangat dan motivasi kuat serta usaha yang keras maka semuanya akan berhasil. Paling tidak kita akan memperoleh suatu hasil dari kerja keras yang diupayakan selama ini.
C.     Fisik dan Mental adalah Modal Pekerja Keras
Sesuatu hal yang dikerjakan secara lebih (kerja keras) tentunya memerlukan fisik dan mental yang kuat. Tanpa fisik yang kuat suatu pekerjaan tidak bisa dikerjakan secara maksimal.
D.    Pekerja yang Pantang Menyerah
Salah satu ciri pekerja keras adalah pantang menyerah. Sifat pantang menyerah ini lahir dari adanya kemauan yang keras pula. Lawan dari pantang menyerah adalah mengeluh. Sikap mengeluh adalah sikap yang terkesan cengeng, manja, dan kekanak-kanakan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan disaat kita menghadapi masalah yang tidak bisa dihadapi, antara lain sebagai berikut :
1)      Berusaha menenangkan diri
2)      Berdoa
3)      Belajar melihat masalah dari luar
4)      Bertukar pikiran
E.     Fokus pada Tujuan
Fokus merupakan sikap penuh konsentrasi terhadap sesuatu hal yang sedangg dikerjakan. Orang yang fokus adalah orang yang sungguh-sungguh mencurahkan pikirannya terhadap apa yang sedang dikerjakan. Pentingnya menerapakan sikap fokus adalah untuk menetapkan suatu tujuan. Apabila segala sesuatu yang dilakukan tanpa fokus terhadap tujuan maka tidak akan tercapai tujuan yang dikehendaki.
TEMA 7
PENTINGNYA TOLERANSI
Toleransi merupakan kata indah. Apabila diimplementasikan dalam kehidupan akan terjadi keharmonisan dan keselarasan hidup. Betapa tidak, setiap individu akan saling menjunjung tinggi nilai-nilai keharmonisan yang harus didapatnya. Toleransi akan menghasilkan pula kerukunan dan rasa saling menghargai.
A.    Pribadi yang Toleran
Sejak dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat santun dan berbudi luhur. Bangsa Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan suku bangsa sampai saat ini tetap hidup damai. Toleransi menurut KBBI adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi artinya bersikap toleran.
Sikap tenggang rasa dan toleransi antar inividu akan melahirkan pola hubungan baik ditengah masyarakat. Setiap warga masyarakat akan merasakan kenyamanan dan keamanan untuk menjalankan keyakinan atau tradisinya. Sikap toleran dari orang lain akan dibalas dengan sikap penghargaan yang serupa. Begitulah hukum pergaulan yang berlaku di tengah masyarakat. Sebaliknya, ketidakadaan toleransi, akan menciptakan sekat-sekat di tengah masyarakat.
B.     Analisis dan Solusi Konflik Antar Agama
1)      Konflik antar Agama
Terdapat perbedaan antara konflik agama dengan konflik yang lainnya, antara lain adalah :
a.       Konflik antar agama lebih sulit terjadi karena semua agama konsen pada pengajaran akhlak mulia.
b.      Konflik antar agama dapat muncul berawal dari adanya konflik nonagama.
c.       Dampak yang ditimbulkan dari konflik antar agama jauh lebih besar dibandingkan dengan konflik biasa.
2)      Upaya Pencegahan Konflik
Solusi yang dibutuhkan adalah upaya penyadaran sekaligus pencegahan.
a.       Tingkat satu : kondisi aman
Kondisi ini diartikan sebagai kondisi yang aman dari kemungkinan terjadinya konflik.
b.      Tingkat dua : kondisi rawan
Kondisi ini merupakan kondisi di mana mudahnya terjadi suatu konflik.
1)      Upaya penyadaran
2)      Upaya pencegahan
c.       Tingkat tiga : kondisi konflik
Meskipun upaya penyadaran dan pencegahan telah dilakukan, namun konflik tetap teerjadi. Hal ini merupakan masalah yang perlu ditangani dengan serius. Semua elemen masyarakat dan pemerintah harus dikerahkan dalam menghentikan konflik yang terjadi.
C.     Menciptakan Kedamaian
Hidup damai adalah hidup di mana kedudukan hak setiap orang tidak dilanggar oleh orang lain, artinya hidup yang berdampingan satu sama lain tanpa ada perpecahan atau konflik-konflik lainnya.
Untuk mewujudkan masyarakat yang damai perlu dimulai adanya kesadaran setiap warga untuk menetapkan kedamaian. Setiap warga bersedia berperan aktif dalam mempromosikan cinta sesame perdamaian. Ajakan perdamaian ini perlu disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat.