PENGENALAN
KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DI PROVINSI BANGKA BELITUNG IBUKOTANYA PANGKAL PINANG
Kata
seni dalam bahasa inggris disebut art. Kata art berasal dari bahasa Latin ars,
yang artinya keterampilan/kepandaian. Kemudian pengertian kata seni menjadi
luas, tidak hanya mengenai bidang tertentu saja. Pengertian seni mencakup
segala kreasi manusia seperti puisi, drama, musik, tarian, seni pahat, ukir,
bangun, melukis dan masih banyak lagi.
Seni
merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan
perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang. Suatu ciptaan mengandung nilai
seni jika memenuhi beberapa syarat, antara lain kehalusan dan keindahan. Kesenian adalah segala hasil cipta
manusia yang mengandung nilai seni. Seniman adalah orang yang berjiwa seni dan
dapat menciptakan karya seni.
Seni
adalah hasil karya manusia yang mengandung unsur keindahan. Hasil karya seni
diciptakan oleh manusia dengan unsur :
- Keindahan (estetis)
- Kreatifitas
Seni
atau kesenian dikelompokkan menjadi beberapa cabang yaitu:
A. Seni
Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan
ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1. SENI
RUPA TRADISIONAL
Seni
tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam
suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah
berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan
adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri:
Penciptaannya selalu berdasarkan pada
filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius
maupun seremonial/istanasentris.
Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh : Wayang kulit,
wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap
daerah, batik, songket, dan lain-lain.
2. SENI
RUPA MODERN
Seni
rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat
atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni
rupa.
Ciri-ciri:
Konsep penciptaannya tetap berbasis pada
sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh :
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi,
S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman :
Raden Saleh Syarif
Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus
Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
3. SENI
RUPA KONTEMPORER
Seni
Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu
yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer
adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang
sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik
merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak
lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan
modern.
Ciri-ciri:
Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman
dulu dan berkembang sesuai zaman.
Tidak adanya sekat antara berbagai
disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis,
kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh : Karya-karya
happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman
Gregorius Sidharta, Christo, dan
Saptoadi Nugroho.
Pembagian
Seni Rupa
1. Menurut
Ukuran/Dimensinya
Menurut dimensinya
senirupa dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Seni
rupa 2 dimensi
Yaitu
karya seni rupa yang hanya dilihat dari satu arah, atau karya seni rupa yang
dibuat pada bidang datar (bidang datar hanya memiliki dimensi panjang dan lebar,
maka disebut 2 dimensi).
Ciri-ciri seni rupa 2
dimensi, yaitu :
Dapat dilihat dari satu (1) arah
Dibuat pada bidang datar
Mempunyai ukuran lebar dan tinggi
Memiliki dimensi luas
Yang termasuk senirupa
2 dimensi diantaranya:
§ Seni
Lukis
§ Seni
Batik
§ Gambar
kartun
§ Seni
Grafis
§ Fotografi
§ Seni
Kaligrafi
§ Peta
b. Seni
rupa 3 dimensi
Yaitu
karya seni rupa yang didapat dilihat dari berbagai arah. Karya seni 3 dimensi
dibuat dengan mengolah bentuk. Disebut karya seni 3 dimensi karena memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi.
Ciri-ciri seni rupa 3
dimensi, yaitu :
Dapat dilihat dari berbagai arah
Mempunyai volume
Mempunyai ukuran panjang, lebar dan
tinggi
Yang termasuk karya
seni rupa 3 dimensi diantaranya:
§ Seni
patung
§ Seni
rancang (desain) bentuk
§ Seni
bangunan (arsitektur)
§ Maket
(tiruan bangunan)
§ Seni
kerajinan & souvenir
§ Diorama
§ Replika
(tiruan benda penting, benda kenangan)
2. Menurut
Fungsinya
Menurut fungsinya senirupa dibedakan menjadi 2
macam yaitu:
a. Senirupa
murni
Yaitu karya senirupa
yang dibuat semata-mata hanya untuk dinikmati keindahannya.
Contoh:
§ Lukisan
§ Patung
b. Senirupa
terapan
Yaitu unsur seni rupa
yang dibuat untuk memperindah benda-benda pakai.
Contoh:
§ Seni
Bangunan
§ Maket
§ Seni
dekorasi
§ Seni
tatarias
§ Asesories
§ Peta
§ Reklame
§ Gambar
ilustrasi
§ Seni
kerajinan/souvenir
§ Diorama
SENI RUPA DARI BANGKA BELITUNG
1.
KAIN
CUAL
Pada
dasarnya adalah kain tenun serupa songket, berwarna cerah menyala khas kain
tradisional. Dalam sejarahnya, kain cual dibawa ke Mentok, Bangka Barat, pada
awal abad ke XVII oleh Wan Abdul Hayat, seorang Kanton China dengan nama asli
Lim Tan Kian. Dulunya, kain cual dipergunakan sebagai pakaian kebesaran di
kalangan bangsawan, pakaian pengantin, pakaian pada perayaan hari kebesaran dan
acara adat. Proses tenun dan pembuatannya cukup rumit. Bahan-bahannya pun
terbilang mahal sebab ada corak benang emas 18 karat yang disertakan pada motif
kainnya. Motif yang ada pada kain cual kuno dilestarikan dalam bentuk adopsi ke
motif baru. Kini dikenal beragam motif yang ada, diantaranya adalah Kembang
Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, Kembang
Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman, Kembang Rukem Berantai. Perlu waktu
satu minggu hingga 4 bulan untuk menyelesaikan satu produk tenunan secara
manual. Selain sutra, perajin juga mempergunakan bahan dasar polyster, katun,
sutra campur katun, dan benang emas. Seiring perkembangan teknologi, selain
ditenun, kini cual juga dicetak. Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya
permintaan.
2. Pakaian
Adat Tradisional Bangka Belitung
Mengenal
nama pakaian adat kepulauan Bangka Belitung. Kepulauan Bangka Belitung merupakan
salah satu bagian provinsi yang ada di Indonesia, dan terdiri dari dua pulau
utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Ibu kota provinsi Kepulauan Bangka
Belitung ialah Pangkalpinang. Kain cual merupakan kain adat dari Bangka
Belitung. Bentuk kainnya menyerupai songket dan memiliki motif yang khas.
Informasi ini mengenai Budaya Indonesia yang berasal dari budaya Bangka
Belitung yaitu info tentang pakaian adat daerah Bangka Belitung.
Masih
mengenai kumpulan info Pakaian Adat Indonesia, Anda saya ajak untuk mengentahui
budaya bangka Belitung yiatu tentang pakaian tradisional daerah Bangka
Belitung, dimana pakaian adat ini menjadi bagian dari Pakaian Tradisional
Indonesia.
Untuk
Pakaian adat pengantin wanita Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung berupa baju
kurung merah, dimana baju adat ini biasanya terbuat dari bahan kain sutra
ataupun dari bahan beludru yang mana pada jaman dulu sering disebut dengan baju
Seting dan untuk kain yang dikenakan berupa kain bersusur ataupun kain lasem
atau biasa disebut dengan nama kain cual. Kain cual ini merupakan kain tenun
asli yang berasal dari Mentok. Pada bagian kepalanya menggunakan mahkota
yangbiasanya dinamakan dengan “Paksian”. Sedangkan untuk mempelai pria nya akan
mengenakan “Sorban” atau kalau dalam masyarakat setempat disebut di sebuat
dengan Sungkon.
Untuk
busana pengantin kaum perempuan yang ada di sini, menurut keterangan dari orang
tua-tua yang berasal dari Cina, konon ada ceritanya tersendiri. Menurut cerita
waktunitu ada saudagar yang berasal dari Arab yang datang ke negeri Cina,
Tujuannya adalah untuk berdagang dan juga untuk menyiarkan agama Islam.
saudagar ini kemudian jatuh cinta dengan seorang gadis Cina. Selanjutnya mereka
melangsungkan upacara perkawinan dengan gadis Cina tersebut, Dan pada acara
perkawinan inilah kedua mempelai ini memakai pakaian adat masing-masing.
Karena
waktu itu banyak sekali orang-orang yang berasal dari Cina dan Arab yang datang
untuk merantau ke wilayah pulau Bangka terutama ke Kota Mentok. Waktu itu Kota
Mentok ini sebagai pusat pemerintahan. Dan pada saat itu diantaranya ada yang
telah melakukan upacara perkawinan maka banyak sekali masyarakat pulau Bangka
yang meniru pakaian tersebut. Pakaian untuk pasangan pengantin ini pada
akhirnya di sebut dengan nama pakaian “Paksian”.
B. Seni
Musik
Musik sudah ada sejak sebelum tarikh Masehi.
Peninggalan sejarah Mesir kuno memberikan bukti-bukti. Pada relief-relief batu
Mesir kuno terdapat lukisan alat-alat musik. Dalam Injil “Kitab Kejadian”
tertulis juga tentang musik. Musik terus berkembang sampai pada saat ini
seiring dengan kemajuan kebudayaan dan teknologi.
Pengetahuan
musik tidak mengenal batas. Semakin dalam kita mempelajari musik, makin terasa
masih sangat banyak masalah yang harus kita pelajari.
Musik adalah pernyataan isi hati manusia yang
diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi dan ritme, serta
mempunyai unsur harmoni yang indah.
Menurut
bentuknya musik dapat dibedakan menjadi 3 macam
·
Vocal : musik yang dinyanyikan dengan
suara manusia
·
Instrumental : musik yang dinyanyikan
dengan alat-alat musik saja
·
Campuran : perpaduan suara manusia
(vocal) dengan musik instrumental yang dimainkan bersamaan.
SENI MUSIK DARI BANGKA BELITUNG
1. Musik
Dambus
Dambus
atau lebih dikenal gitar dambus merupakan alat musik tradisional yang berasal
dari Bangka Belitung yang mempunyai ciri khas tersendiri dari daerah lainnya.
Dambus adalah sebuah alat musik berdawai ganda, memiliki 6 senar gitar. Apalagi
di bidang musik, musik Bangka tradisional sangat kental sekali dengan budaya melayunya.
Salah satu alat musik kebanggaan daerah saya ini adalah dambus. Dambus adalah
semacam alat seperti gitar tapi memiliki karakteristik.Di Bangka Belitung dalam
beberapa tahun terakhir gencar dikembangkan berbagai kegiatan kesenian musik
dambus dalam berbagai even. Bahkan sekarang ini sudah banyak terbentuk sanggar
seni dambus di berbagai daerah di Bangka. Karena musik tradisional ‘dambus’
khas Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), kurang diminati
generasi muda karena kurangnya sosialisasi. Dan keberadaan musik dambus yang
dulunya hanya terpelihara oleh masyarakat yang sudah berumur (tua) kini mulai
mendapat tempat. Dengan adanya keberadaan sanggar musik membuat seni dambus
mampu menarik minat kaum muda untuk mempelajarinya.
Musik dambus dengan
irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta ‘rasa’ yang lain dibandingkan
musik lain. Musik dambus dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas melayu
yang di Bangka Belitung disebut dengan nama “DINCAK”. Dahulu pada
perkembangannya, musik dambus selalu menjadi andalan dalam berbagai kegiatan
masyarakat seperti perayaan pesta perkawinan, pesta adat, dan berbagai kegiatan
lainnya.
C. Seni
Tari
Seni tari adalah cabang seni yang diciptakan dengan
megolah unsur keindahan gerak tubuh.
1. Tari
menurut Soedarsono
Tari adalah ekspresi
jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.
2. Tari
menurut Susan K.Lenger
Tari adalah gerak-gerak
yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.
3. Tari
menurut Curt Sacha
Tari adalah gerak yang
ritmis
4. Tari
menurut Kamala Devi Chattopadhyaya
Tari adalah suatu
instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari
ekspresi pada tari.
JENIS-JENIS TARI DI
INDONESIA
Kalau
kita melihat tari yang ada di Indonesia,khususnya Jawa,kita dapat melihat
perbedaan jenis-jenis tari yang ada.Adapun jenis-jenis tari itu adalah :
1. Jenis
tari menurut koreografi
Istilah
koreografi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari. Sedang
untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer.
Tari menurut koreografi
dapat dibedakan menjadi :
a. Tari
Rakyat
Tari
rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak
jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :
Ø Sederhana
( pakaian,rias,gerak dan ringan )
Ø Tidak
mengindahkan norma-norma keindahan
Ø Memiliki
kekuatan magi
Contoh tari rakyat :
·
Lengger
·
Tayub
·
Orek-Orek
·
Joget
·
Kubrasiwa
·
Buncis
·
Ndulalak
·
Sintren
·
Angguk
·
Rodat
b. Tari
Klasik
Tari
klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah
ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik
adalah :
Ø Mengalami
kristalisasi keindahan yang tinggi
Ø Hidup
dikalangan raja-raja
Ø Adanya
standarisasi
Contoh
tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya
empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti
S.Mariadi dan S.Ngaliman yang sampai
sekarang masih bisa dinikmati seperti :
·
Gathotkaca Gandrung
·
Bondabaya
·
Bandayuda
·
Palguna-palgunadi
·
Retna Tinanding
·
Srikandi Bisma
c. Tari
Kreasi Baru dan Modern
Tari
kreasi baru adalah tari-tariklasik yamg dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia
baru. Contoh tari kreasi baru adalah
karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung
dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
Contohnya adalah :
·
Tari Kupu-Kupu
·
Tari Merak
·
Tari Roro Ngigel
·
Tari Ongkek Manis
·
Tari Manipuri
·
Tari Roro Wilis
Tari
modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau
setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat
oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
·
Caca
·
Break Dance
·
Penari Latar
·
Samba
2. Jenis
tari menurut fungsi
Jika
dilihat dari fungsinya tari-tarian di Indonesia dapat dibedakan menjadi :
a. Tari
Upacara
Tari
upacara banyak hidup dan berkembang pada masyarakat primitf.Yang termasuk
tari-tarian upacara adalah sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis yang
digunakan untuk mempengaruhi alam.Tarian ini banyak terdapat dipedalaman Irian
Jaya,Sulaweswi,Kalimantan,Nusa Tenggara dan Bali.Contohnya adalah tari
rejang,tari pendhet,debus dan lain-lain.
b. Tari
Hiburan
Tari
hiburan adalah sebuah tari yang menitik beratkan pada hiburan bukan pada segi
keindahan.tarian hiburan pada umumnya merupakan tarian pergaulan.Contohnya
adalah :
·
Joged dari Bali
·
Ronggeng atau Tarub Dari Blora
·
Kethuk Tilu dari Jawa Barat
·
Orek-Orek dari Surakarta
·
Lengger dari Banyumas
c. Tari
Pertunjukan
Tari
pertunjukan adalah sebuah tari yang menitikberatkan pada segi keindahannya
bukan pada segi hiburannya.Yang termasuk dalam tari pertunjukan adalah
tari-tari rakyat,tari upacara,tari hiburan yang sudah digarap menjadi sebuah
tari pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan kaidah-kaidah
keindahannya.Contohnya adalah :
·
Tari Pendhet
·
Tari Rejang
·
Tari Lenggeran
·
Tari Gambyomg
·
Tari Orek-Orek
3. Jenis
tari menurut isi atau temanya
Tari-tari
yang berada di Indonesia apabila dilihat
dari isi atau temanya dapat dibedakan menjadi :
1. Tari
Pantomim
Tari
pantomim adalah sebuah tari yang menirukan obyek diluar diri manusia. Contohnya
:
·
Tari Tenun
·
Tari Bathik
·
Tari Nelayan
·
Tari Tani
·
Tari Kupu-Kupu
2. Tari
Erotik
Tari
erotik adalah sebuah tari yang mengandung unsur cerita erotik atau percintaan.
Contohnya :
·
Tari Gatotkaca Gandrung
·
Tari Karonsih
·
Tari Serampang Dua Belas
·
Tari Enggar-Enggar
·
Tari Jalung Mas
3. Tari
Kepahlawanan
Tari
kepahlawanan adalah tari yang mengandung usur-unsur heroik atau nilai
kepahlawanan. Contahnya adalah :
·
Tari Kuda Kepang
·
Tari Seudati
·
Tari Mandau
·
Tari Soreng
·
Taroi Anoman Rahwana
4. Dramatari
Dramatari
adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot atau alur
cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok. Contohnya :
·
Dramatari Rara Mendhut Pranacitra
·
Drama Tari Ranggalawe Gugur
·
Dramatari Gajah Mada
·
Dramatari Arjuna Wiwaha
·
Dramatari Sang Pambayun.
SENI TARI DARI BANGKA BELITUNG
§ Tari
Tanggai
§ Tari
Zapin
§ Tari
Campak
Tari
campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan
keceriaan bujang dan dayang (muda-mudi)di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini
biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari uma (kebun).
Tarian
ini berupa pantun bersambut yang
biasanya didendangkan oleh sepasang penari yang terdiri dari laki-laki
dan perempuan, dengan irama yang khas. Mereka menari diiringi tabuhan gendang,
biola dan gong yang ditabuh secara berkala. Para penari menggunakan selembar
saputangan yang dikibas-kibaskan mengiringi lenggok gemulai sang penari. Pada
saat tarian ini berlangsung biasanya
penonton bebas memberi sawer kepada “nduk campak” sebutan bagi penari perempuan
pada tarian ini. Sedangkan penari laki-laki disebut “penandak”.
Tari
ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan
tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada
masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung.
§ Tari
Sepen
Tari
sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung yang
mengandung unsur-unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian
pergaulan, sering ditarikan untuk menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan
yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini bisa dilakukan berpasang-pasangan
antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada kelincahan gerakan kaki dan
tepuk tangan si penari.
§ Tari
GI KE AIK
Tarian
ini menggambarkan aktifitas masyrakat bangka belitung d waktu pagi hari
(terutama para wanita) mereka berbondong2 pergi ke KULONG (sungai kecil) d mana
para wanita trsebut sprti pada umum nya mencuci, mandi (BEBASUH) dan stlh itu
mereka pulang ke rumah dengan membawa air dengan menggunakan guci yang d
bawanya dari rumah.... TARIAN ini bernama TARIAN GI KE AIK hasil produksi
SANGGAR SENI SEPINTU SEDULANG Kab. Bangka.
§ Tari
MEN SAHANG LAH MIRAH
Tarian
ini menggambarkan masyarakat bangka belitung yang sedang bersuka ria dalam
memanen hasil ladangnya yang berupa lada putih (sahang sebutan utk d bangka
belitung) di mana dalam memanen hasil ladangnya itu tak luput masyarakat bangka
belitung selalu memanjatkan puji syukur k pada sang pencipta alam semesta ini
(ALLAH).... dalam memanen masyarakat menggunakan suyak (tempat utk meletakkan
hasil panennya yang terbuat dari anyaman rotan/bambu) nama tarian ini MEN
SAHANG LAH MIRAH hasil produksi SANGGAR SENI SEPIINTU SEDULANG - Kab. Bangka.
D. Seni
Teater
Seni Teater/Seni Petunjukan adalah kegiatan seni
secara individual maupun kelompok yang bertujuan memberikan hiburan pada
masyarakat.
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam
pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah
(kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar,
penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater
disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata
theatron yang diturunkan dari kata theaomai(bahasa yunani) yang artinya takjub
melihat atau memandang.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam
arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama
(kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan
orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis.
Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan
yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak,
ludruk dan lain-lain.
Unsur-unsur dasar yang
terdapat dalam seni teater terdiri dari:
1. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari suatu cerita dalam
teater. Tema dapat diambii dari berbagai sumber mulai dari masalah percintaan,
keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah, sampai pada
politik dan pemerintahan. Tema dispesifikasikan menjadi sebuah topik dan
kemudian topik dikembangkan menjadi sebuah cerita dengan dialog-dialognya. Pada
dasarnya nilai-nilai tema ini dapat diambii untuk kehidupan kita sehari-hari.
Berikut ini contoh tema, topik, dan judul: Tema : Kehidupan Topik : Penindasan
yang keji Judul : Kejamnya hidun
2.
Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya cerita. Plot terdiri
dari konflik yang berkembang secara bertahap. Tahapan perkembangan plot adalah
sebagai berikut:
a.
Eksposisi, yang mengantarkan
penonton untuk mengenal tokoh, karakter dan materi kisah. Eksposisi/introduksi
merupakan pergerakan terhadap konflik melalui dialog-dialog pelaku.
b.
Konflik, adanya masalah yang
melibatkan tokoh- tokoh dalam cerita.
c.
Komplikasi/intrik, adanya
pengembangan masalah yang menyebabkan konflik semakin ruwet dan tegang. Namun
belum tercapai jalan pemecahannya.
d.
Klimaks, merupakan puncak
berbagai perkumpulan konflik sehingga menimbulkan ketegangan bagi penonton yang
telah mencapai puncaknya dalam cerita.
e.
Resolusi/konklusi, terjadi
penyelesaian konflik, di mana kisah dapat berakhir menyenangkan atau berakhir
tragis.
3.
Latar Cerita
Latar memengaruhi jalannya cerita, bahkan watak tokoh. Pelatar
inilah yang membuat sebuah drama mempunyai karakteristik sendiri. Latar berguna
untuk mewujudkan penggambaran yang mencerminkan tempatterjadinya cerita yang
sedang dipentaskan.
4.
Penokohan/Perwatakan
Penokohan/karakter pelaku utama adalah pelukisan
karakter/kepribadian pelaku utama. Penokohan erat hubungannya dengan
perwatakan. Penokohan berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia,
bentuk fisik, dan kejiwaannya. Perwatakan berhubungan dengan sifat pelaku.
Dalam teater penokohan dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu:
a.
Tokoh protagonis, yaitu
tokoh yang pertama kali mengambil prakarsa dalam cerita. Tokoh protagonis adalah
tokoh yang pertama mengalami benturan-benturan atau masalah, memiliki sifat yang
baik sehingga penonton biasanya berempati.
b.
Tokoh antagonis, yaitu tokoh
yang menentang tokoh protagonis atau tokoh yang menentang cerita. Tokoh
antagonis biasanya memiliki sifat jahat.
c.
Tokoh tritagonis, yaitu
tokoh penengah serta pendamai dua pihak (tokoh protagonis dan tokoh antagonis)
dan penyelesaian ketegangan.
Menurut karakteristiknya, jenis-jenis teater yang terdapatdi
Nusantara sebagai berikut:
1. Teater Tradisional
Teater tradisional bersifat sederhana dan sangat kental kesan kedaerahannya. Teater tradisional terbagi menjadi tiga, yaitu:
Teater tradisional bersifat sederhana dan sangat kental kesan kedaerahannya. Teater tradisional terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Teater rakyat, bersifat
sederhana, spontan, dan penuh improvisasi.
Contoh:
ketoprak (Jawa Tengah), ludruk(Jawa Timur), tarling (Jawa Barat), lenong
(Betawi), barong (Bali), randai (Sumatra Barat), dll.
b.
Teater klasik, bersifat
mapan, teratur, jelas ceritanya, pelaku terlatih, dan pada umumnya
diselenggarakan di gedung.
Contoh:
wayang orang, wayang kulit, dan wayang golek.
c. Teater transisi, sifat dan gunanyasudahdipengaruhi oleh teater
Barat. Contoh: komedi stambul, sandiwara dardanela, dan sandiwara srimulat.
2.
Teater
Konvensional
Teater konvensional, bersifat sederhana, namun menonjolkan kesan manusiawi dan universal.
Teater konvensional, bersifat sederhana, namun menonjolkan kesan manusiawi dan universal.
3.
Teater Modern
Teater modern, hampir semua unsur dan gayanya dipengaruhi
oleh teater Barat, ceritanya tertulis, pengarangnya teratur dan terorganisasi.
Teater modern terbagi menjadi dua, yaitu:
a)
Kontemporer, bersifat
kekinian lebih mengutamakan kesan dan sensasi daripada kewajaran adegan.
Contoh: monolog, drama absurd, dan drama minikata.
Contoh: monolog, drama absurd, dan drama minikata.
b)
Film, merupakan seni
teater yang disajikan dalam bentuk yang lebih kompleks dan sempurna
SENI TEATER DARI BANGKA BELITUNG
1. Seni Teater Babel Dul Muluk
Dul Muluk merupakan seni teater tradisional khas sumatera Selatan.
Pada masa kejayaannya, genre ini selalu menghibur masyarakat pada saat ada
ritual pernikahan, sunatan, dan ritual adat lainnya. Selain di Sumatera
Selatan, Dul Muluk juga terdapat di Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
2.
Timot Kesabet
Timot
kesambet judul teater tradisional yang dipentaskan oleh Perkumpulan Seni Melayu
Warisan Budaya (PSMWB), Propinsi Bangka Belitung pada hari 3 Pekan Apresiasi Teater
III tepatnya hari Selasa tanggal 22 Januari 2008 lalu. Timot merupakan nama
seorang anak raja yang ‘kesambet’ (dalam bahasa bangka, disebut dengan
‘terumpak’). Penggarapan teater ini merupakan ide sutradara RDO. DR. Ibnu
Hajar, Emha yang merupakan pemerhati kesenian tradisional yang berdimisili di
Bangka Belitung.
‘Timot
Kesambet’ berangkat dari esensi teater tutur Abdul Muluk. Namun pada
penampilannya mengadaptasi beberapa cerita-cerita baru. Pada PAT III kali ini,
cerita yang diusung masih seputar masalah sosial masyarakat. Timot seorang anak
seorang raja yang berkuasa di tanah Melayu. Sebagai seorang gadis yang beranjak
dewasa, seharusnya Timot berkelakuan seperti gadis-gadis kebanyakan, namun
tidak pada kenyataannya. Anak raja ini memiliki keterbelakangan mental alias
sakit jiwa. Kelakuannya melebihi batas wajar tingkah laku dan pola pikir orang
yang normal. Suatu hari raja yang cemas ingin menyembuhkan putrinya dari segala
derita hidup. Salah satu cara yang cara yang ditempuh oleh pihak kerajaan adalah
mencari orang yang mampu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Timot,
walaupun pada akhirnya Timot tak kunjung sembuh.
Seluruh
keluarga kerajaan bertambah sibuk, kacau dan sedih.
Pada ending, pertunjukan yang berdurasi lebih kurang 45 menit ini terasa menggantung. Di saat penonton masih menganggap pertunjukan masih akan berlangsung lama, pertunjukan dipatahkan oleh resolusi cerita yang kurang jelas. Menurut penuturan Arsalim, sang penata artistik yang juga pemeran tokoh Raja, cerita memang dibuat menggantung tanpa akhir yang jelas. Sutradara menginginkan bentuk yang seperti ini agar seluruh penonton bisa menginterpretasikan dengan beragam ending. Namun begitu, tetap saja penonton tidak nyaman dengan akhir ceritanya.
Pada ending, pertunjukan yang berdurasi lebih kurang 45 menit ini terasa menggantung. Di saat penonton masih menganggap pertunjukan masih akan berlangsung lama, pertunjukan dipatahkan oleh resolusi cerita yang kurang jelas. Menurut penuturan Arsalim, sang penata artistik yang juga pemeran tokoh Raja, cerita memang dibuat menggantung tanpa akhir yang jelas. Sutradara menginginkan bentuk yang seperti ini agar seluruh penonton bisa menginterpretasikan dengan beragam ending. Namun begitu, tetap saja penonton tidak nyaman dengan akhir ceritanya.
Seperti
ciri khas teater tradisional lainnya, teater Abdul Muluk yang berjudul ‘Timot
Kesambet’ ini dibawakan dengan gaya lawakan agar suasana yang dibangun tidak
terasa monoton, seperti karakter pesuruh raja, menteri kerajaan yang kocak dan
lain sebagainya.
Berbagai
pemain pendukung juga difungsikan sebagai pemusik dan penari. Hal ini dilakukan
oleh sutradara sebagai sebuah konsepsi panggung teater tradisional yang memang
menyatu, dalam arti kata seluruh element pendukung pertunjukan merupakan suatu
kesatuan yang utuh di atas panggung. Sebuah cerita yang sederhana namun sarat
makna. Sebuah kemasan seni pertunjukan tradisional
berfungsi sebagai media edukatif bagi penikmatnya. Salah satunya adalah
memberikan gambaran jelas sebuah fenomena yang dialami sebuah keluarga.
Persoalan yang datang tidak pernah memilih-milih kondisi seseorang dan strata
seseorang. Jika permasalahan datang, kita sebagai umat manusia hanya bisa
berusaha, yang akan menentukannya adalah Allah SWT. Sehingga semua orang bisa
belajar dari pengalaman cerita dalam pementasan tersebut.
Pertunjukan
dari PSMWB Bangka Belitung ini melibatkan 13 orang personil yang pada
keseharian mereka ada yang profesi sebagai pengamat kesenian, guru, pelajar dan
wiraswata. Kelompok kesenian yang memang memfokuskan aktivitas keseniannya di bidang
kesenian tradisional lebih dari 40 tahun lalu ini dapat hadir di PAT III
sebagai perwakilan dari Kegubernuran Bangka Belitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar