Kamis, 21 November 2013

MACAM-MACAM KALIMAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Proses penyampaian bahasa, baik itu secara lisan maupun tulisan sebenarnya tidak mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat.
Penyampaian kalimat yang baik akan mewakili gagasan, pikiran atau perasaan seseorang ketika berbahasa, dan akan menggugah imajinasi pendengar atau pembaca terhadap hal yang disampaikan, maka hal yang penting adalah mengetahuai pola dasar kalimat berdasarkan kaidah-kaidahnya.
Makalah ini akan sedikit memaparkan mengenai macam-macam kalimat dan pola kalimat dasar.
B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan kalimat?
2)      Terdiri dari berapa macam kah kalimat itu ?
3)      Bagaimanakah  pola kalimat dasar itu ?
C.     Tujuan
1)      Memahami dan mengerti arti dari kalimat.
2)      Dapat mengetahui macam-macam kalimat.
3)      Mengetahui dan mengerti pola kalimat dasar.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil  dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.

B.     MACAM-MACAM KALIMAT
1.      Berdasarkan jumlah inti yang membentuk sebuah kalimat
a.       Kalimat Minor
Kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau pusat.
Contoh :
-          Yudi
-          Mustahil
-          Mungkin benar
-          Damai ?
b.      Kalimat Mayor
Kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsure inti.
Contoh :
-          Upaya kearah perdamaian kerap sulit diwujudkan.
-          Keributan bahkan peperangan sering terjadi di beberapa tempat.
-          Apakah nurani sebagian manusia mulai tumpul.
Kalimat kalimat di atas mengandung dua inti kalimat atau lebih (upaya perdamaian sulit, keributan terjadi, nurani manusia tumpul)
2.      Berdasarkan jumlah kontur
a.       Kalimat Minim
Kalimat yang hanya mengandung satu unsur kontur (bagian daria arus ujaran yang diapit dua kesenyapan = /………./).
Contoh :
-          /Damai ?/
-          /Mustahil/
-          /Mana Mungkin/.
b.      Kalimat Panjang
Kalimat yang mengandung lebih dari satu kontur satu unsur.
Contoh :
-          /Kearoganan/ lebih menguasai hati mereka/ daripada, ketulusan cinta kasih/ terhadap sesama manusia./
-          /Mereka tidak perduli peenderitaan anak-anak/, para wanita/, orang tua/, yang menjadi korban kekejaman perang./
3.      Kalimat berdasarkan jumlah inti dan urutan subjek, predikat
a.       Kalimat inti
Kalimat yang terdiri dari dua kata dan keduanya merupakan inti sedangkan urutan fungsi unsur-unsurnya diawali subjek dan diakhiri predikat dan intonasinya netral (bukan perintah ataupun pertanyaan).
Contoh :


-          Adik bernyanyi.
-          Mariska pergi.
-          Pikirannya jenuh.
-          Kemauannya kuarang.
-          Usahanya gagal.


b.      Kalimat luas
Kalimat yang terdiri lebih dari dua kata atau inti sedangkan urutan fungsi unsur-unsurnya diawali subjek dan diakhiri predikat.

Contoh :
-          Kemauannya kurang sekali sehingga ia tidak lulus ujian.
-          Akhirnya usahanya gagal total.
-          Pikirannya sangat jenuh.
-          Mariska tidak akan pergi.
c.       Kalimat tranformasi
Kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik jumlah kata atau inti ataupun urutan subjek-predikatnya.
Contoh :

-          Bernyanyi adik.
-          Pergi Mariska.
-          Jenuh pikirannya.
-          Kurang kemauannya.
-          Usahanya gagal ?

4.      Kalimat berdasarkan jumlah pola kalimat (jumlah unsur subjek dan predikatnya)
a.       Kalimat tunggal
Kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat.
Contoh :
-          Pak Tani memberantas hama padi ® S-P-O
-          Hari ini Bapak Camat menghadiri do’a sejuta umat ® K-S-P-O
-          Kebersamaan sangat penting bagi rakyat Indonesia ® S-P-Pel
b.      Kalimat majemuk
Kalimat yang terdiri atas lebih dari satu pola kalimat. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Kalimat majemuk ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
1)      Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas, sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola kalimat yang sudah ada.
Contoh :
-          Pak Tani memberantas hama padi sebelum tanaman padi  banyak yang rusak ® S-P-O, S-P
-          Hari ini Bapak Camat menghadiri do’a sejuta umat agar perdamaian di bumi ini tetap terjaga ® K-S-P-O, S-Kt-P
-          Kebersamaan sangat penting bagi rakyat Indonesia, agar Negara ini tetap bersatu ® S-P-Pel, S-P
-          Akibat virus SARS mewabah, kegiatan pariwisata terganggu ® S-P, S-P
Penggunaan kalimat majemuk bertingkat dapat mengguanakan beberapa cara :
a) Dengan menggunakan kata penghubung antar kalimat seperti di atas. Kata penghubung yang dapat digunakan adalah sebelum, sesudah, agar, supaya, akibat, sebab, jika, kalau, walaupun, bahwa. Kata penghubung ini dapat di letakkan di awal atau tengah kalimat.
b)      Dengan memperluas S, P, O, atau Ket.
2)      Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa kalimat tunggal. Kalimat-kalimat tunggal tersebut bukan merupakan perluasan dari salah satu fungsi kalimat lainnya. Masing-masing kalimat memiliki kedudukan yang sama. Kata pnghubung yang digunakan misalnya, dan, tetapi, melainkan, sedangkan, atau, padahal, lalu.
Kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
1.      Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
2.      Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
3.      Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
4.      Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
5.      Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
Contoh :
-          Ibu tersenyum dan ayah tertawa ® S-P-S-P
-          Asti meletakkan tasnya lalu pergi ke luar kelas ® S-P-S-P-Kt
3)      Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
4)      Kalimat majemuk rapatan
Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
-          Ibu sedang memasak
-          Ibu sedang menggoreng ikan
-          Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi kalimat majemuk rapatannya adalah, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.
5.      Kalimat berdasarkan jenis dan bentuk kata kerja serta subjek dan predikatnya
a.       Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya. Ciri-cirinya adalah :
·         Subjek sebagai pelaku yang melakukan pekerjaan
·         Objek sasaran dari subjek
·         Predikat berawalan meng-, me- atau ber-.
Contoh :
-          Saya menulis surat.
-          Pak Ahmad harus memperbaiki rumah.
-          Adik sudah mencuci mobil.

b.      Kalimat pasif
Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja. Ciri-cirinya adalah :
·         Subjek menjadi tujuan objek
·         Objek melakukan pekerjaan
·         Predikat berawalan me-, ter-, di-, ter-kan atau tanpa awalan
Contoh :
-          Surat ditulis oleh saya.
-          Danau Toba terletak di Pulau Sumatra.
-          Baju kakak dicuci oleh adik.
C.     POLA KALIMAT DASAR
Kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Ciri-ciri kalimat dasar :
§  Terdiri atas kalimat tunggal
§  Unsur-unsurnya lengkap
§  Urutan unsur-unsurnya umum
§  Tidak mengandung pertanyaan dan pengingkaran
Dalam bahasa Indonesia pola kalimat dasar terdiri dari enam tipe, yaitu :
1.      S-P            : Dia marah
                    Saya mahasiswa
                    Penyakit itu menular.
Pola kalimat S-P terbagi 3 yaitu :
a.       Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
Contoh : Kami belajar. Kami sebagai S, belajar sebagai P
b.      Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
Contoh : kami mahasiswa. Kami sebagai S, mahasiswa sebagai P
c.       Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
Contoh : Ilmuwan Hebat. Ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
2.      S-P-O        : Dokter memeriksa pasiennya. Apoteker meracik obat.
                    Kehidupan memerlukan perjuangan
3.      S-P-Pel      : Ia menjadi polisi. Belajar merupakan kewajiban.
                    Anak-anak bermain bola.
4.      S-P-K        : Mereka merantau ke Banjarmasin.
                    Kesedihannya dipendam di hati.
                    Anak itu menengok ke samping.
5.      S-P-O-Pel : Murid menghadiahi gurunya bunga.
                    Parto mengambilkan istrinya segelas air
6.      S-P-O-Ket : Mereka menembakkan rudal ke Bagdad
                    Guru mengarahkan perhatiannya ke para siswa
                    Mereka memperlakukan kami dengan baik
Dalam kalimat dasar semua unsur minimal wajib ada. Artinya bila tidak lengkap kalimat tersebut belum selesai. Bila kelebihan unsur maka kalimat itu sudah merupakan kalimat luas bukan kalimat dasar lagi.
Contoh :
-          Mereka berangkat ke Australia tadi pagi. Kalimat dasarnya adalah Mereka berangkat ke Australia.
-          Korban peperangan tergeletak di jalan raya kemarin. Kalimat dasarnya adalah Korban peperangan tergeletak di jalan raya.
-          Paman memanggang sate di halaman. Kalimat dasarnya adalah Paman memanggang sate.
-          Situs purbakala terancam punah sekarang. Kalimat dasarnya adalah Situs purbakala terancam punah.
-    Kompas menunjukkan arah ke timur pukul 15.00. Kalimat dasarnya adalah Kompas menunjukkan arah ke timur.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil kajian makalah yang telah di buat mulai dari pendahuluan, kajian materi dari beberapa literatur atau sumber yang penulis peroleh serta data-data yang mendukung terhadap makalah ini. Kajian makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagi berikut:
a)      Kalimat yaitu rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
b)      Macam-macam kalimat itu di kelompokkan berdasarkan jumlah inti, jumlah kontur, jumlah inti dan urutan subjek-predikat, jumlah pola kalimat, dan berdasarkan jenis, bentuk kata kerja serta subjek dan predikatnya.
c)      Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia: Kalimat Dasar Berpola S P, Kalimat Dasar Berpola S P O, Kalimat Dasar Berpola S P Pel., Kalimat Dasar Berpola S P O Pel., Kalimat Dasar Berpola S P K, Kalimat Dasar Berpola S P O K, dan Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K.
B.     SARAN
Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja ataupun tidak mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis dan karya sastra lainya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Handika. 2012. Kalimat Dasar Bahasa Indonesia. (online). …….(http://handikaabdillah20021992.blogspot.com/2012/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html). 15 Oktober 2013. 04.40
Ramdani, Irpan. 2012. Macam-Macam Kalimat. (online). …….(http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/macam-macam-kalimat.html). 14 Oktober 2013. 08.13.
Yantisa. 2008. Macam-Macam Kalimat. (online). …….(http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/). 14 Oktober 2013. 08.25.


1 komentar:

  1. judi togel singapura terbesar

    Ayo segera
    Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
    Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
    Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
    ★ Pin BBM : D1A279B6
    ★ Pin BBM : 7B83E334
    ★ Whatsapp : +85598291698
    ★ Skype : Poin.4D
    ★ Line : +85598291698

    BalasHapus