PANDUAN
MENULIS CERPEN
Oleh Risa Arianti
Oleh Risa Arianti
Judul :
Kiat Menulis Cerita Pendek
Penulis :
Harris Effendi Thahar
Penerbeit : ANGKASA Bandung
Cetakan :
I
Tahun terbit : 1999
Jumalah halaman : 192 halaman
Harris Effendi Thahar, lahir di Tembilahan, Riau, 4
Januari 1950, anak ke-8 dari 11 bersaudara. Lulus Sarjana Muda Pendidikan
Teknik Arsitektur IKIP Padang tahun 1976. Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia IKIP Padang 1994. Bekerja sebagai local staff Proyek Sumatera
Regional Planning Study kerjasama University of Bonn Jerman Bapennas RI di
Bukittinggi 1973-1975. Sebagai dosen luar biasa untuk pengantar Jurnalistik
pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang. Menjadi
Wartawan dan Redaktur Fiksi Skm. Canang Padang sejak 1986 hingga sekarang. Dia
juga seorang pengarang cerpen dan puisi.
Pada bukunya yang berjudul “Kiat Menulis Cerita Pendek” ini, memuat semua hal yang berkaitan
dengan cerpen. Dari pengertian cerpen hingga tata cara membuat cerpen serta
contoh-contohnya. Menurut Harris, cerpen dapat dibuat oleh siapa saja asalkan
ada kemauan dan keinginan untuk menulis dan terus menulis. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Arswendo Atmowiloto dalam bukunya yang berjudul Mengarang Itu Gampang.
Sebagai seorang Wartawan dan juga Redaktur, Harris
mempunyai banyak pengalaman dalam memilah dan memilih cerpen-cerpen yang bagus
dan layak untuk diterbitkan. Oleh karena itu, beliau menerbitkan buku ini agar
dapat memberikan bimbingan dan contoh-contoh pembuatan cerpen untuk siapa saja
yang ingin membuatnya.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa cerpen itu terdiri
dari berbagai macam jenis (bentuk). Cerpen dibuat tidak hanya dari pengalaman
yang nyata, melainkan dari imajinasi seorang penulis. Tapi imajinasi yang
dikembangkan berasal dari pengamatan pengalaman dalam kehidupan nyata. Baik
dari pengalaman sendiri atau pun dari pengalaman orang lain.
Bagi seorang penulis, adanya gaya penulisan
merupakan suatu identitas untuk dirinya. Biasanya gaya itu timbul tanpa kita
sadari. Namun, ada juga penulis pemula yang belum menemukan gayanya sendiri,
sehingga mereka meniru gaya–gaya yang ditampilkan oleh penulis lainnya. Walaupun
gaya tulisannya serupa, tapi pasti ada perbedaannya. Perbedaan itulah yang
menjadikan gaya tersendiri untuk penulis pemula.
Berbeda dengan Arswendo Atmowiloto dalam bukunya
yang berjudul Mengarang Itu Gampang.
Yang mana dalam buku itu hanya dijelaskan bagaimana cara mengarang atau membuat
sebuah tulisan, dan hanya ada sedikit tokoh yang dimuat sebagai contoh. Berbeda
dengan buku “Kiat Menulis Cerita Pendek”
banyak pengalaman-pengalaman dari para penulis terkenal yang dimuat di
dalamnya. Serta adanya sebagian potongan cerpen dari para penulis yang
dijadikan contoh. Selain itu, buku ini juga menampilkan gaya-gaya yang
digunakan oleh penulis-penulis itu.
Buku ini cukup menarik untuk dibaca. Karna banyak
pengalaman-pengalaman dari para penulis ternama yang dimuat, sehingga dapat
menjadi acuan. Hanya saja, karena banyaknya pendapat-pendapat yang dikemukakan
oleh penulis-penulis lain membuat buku ini serasa seperti kumpulan para penulis
yang dibukukan.
Memang seoarang manusia atau penulis, pasti tidak
akan sempurna. Begitu juga dengan tulisan yang dihasilkannya. Walaupun
demikian, buku ini sangat bermanfaat. Karena tidak sedikit orang yang membaca
buku ini terpacu untuk memulai menulis. Oleh karena itu, kami menunggu buku
lainnya yang dapat membuat kami terpacu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat
lainnya.
wah wah.. tadinya nyari-nyari resensi buku ini.. eh.. ternyata cingu juga suka sama exo.. jadi tambah semangat nih.. gumawo infonya cingu..hwaiting!! :)
BalasHapus