BAB 1
Pendahuluan
A. LATAR
BELAKANG
MEKANISME TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Dengan kata
lain, sel juga merupakan jaringan penyusun jaringan tubuh hewan dan tumbuhan.
Jaringan dapat bekerja secara optimal karena adanya mekanisme kerja sel yang baik.
Dalam melakukan fungsinya, sel memerlukan interaksi antara sel yang satu dengan
sel yang lainnya, terutama dalam hal transpor zat-zat yang diperlukan untuk
proses metabolisme tubuh. Transpor zat-zat tersebut dilakukan oleh membran
plasma.
Membran plasma bersifat selektif permeable (semipermeabel) yang
artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, seperti
glukosa, asam amino, gliserol, dan yang lainnya. Perpindahan ion atau molekul
melalui membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Perpindahan molekul terjadi secara spontan mengikuti
gradien konsentrasi dari yang berkonsentrasi tinggi ke rendah. Transpor pasif
ada 2, yaitu difusi dan osmosis.
Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran dan
melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif memerlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi. Transpor aktif meliputi pompa natriun-kalium, endositosis,
dan eksositosis.
Berdasarkan penjelasan singkat yang kami dapat tentang transpor zat
tersebut, kami terdorong untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui lebih
lanjut mengenai transpor zat tersebut, terutama tentang transpor pasif, proses
difusi dan osmosis. Serta ingin menyaksikan secara lansung bagaimana transpor
zat tersebut berlangsung serta untuk dapat lebih mengagumi betapa besar kekuasaan
ALLAH yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna beserta masing-masing
fungsinya.
B. PERUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah transpor
pasif itu ?
2.
Apakah proses
difusi itu ?
3.
Apakah proses
osmosis itu ?
C. TUJUAN
DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan :
1.
Agar siswa
dapat mengetahui tentang transpor pasif secara mendalam
2.
Agar siswa
dapat mengamati bagaimana proses transpor pasif terjadi secara langsung
3.
Agar siswa
dapat membedakan apa yang dimaksud dengan proses difusi dan osmosis, serta
dapat memahaminya
Manfaat :
1.
Siswa dapat
memahami secara lebih mendalam tentang transpor pasif
2.
Siswa dapat
mengetahui apa itu difusi dan osmosis, serta dapat membedakannya
3. Menambah
kekaguman terhadap Allah SWT.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
A.
PENGERTIAN DAN FUNGSI MEMBRAN PLASMA
Membran plasma
merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma. Membran plasma
bersifat selektif permeable, artinya hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol dan berbagai ion. Membran plasma
berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya berbagai zat, dan
sebagai tempat reaksi respirasi oksidasi.
Membran plasma
terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid
disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran sel
terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu
lapisan protein perifer dan lapisan protein integral.
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang
diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan
konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan
mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan
menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.
Membran plasma bersifat selektif permeable, artinya hanya dapat
dilalui oleh molekul molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol,
dan berbagai ion. Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik,
sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang
larut dalam air. Transpor materi-materi yang larut didalam air dan bermuatan
diperankan oleh protein integral membran.
1.
Transpor
Molekul - Molekul Kecil
Pengangkutan molekul-molekul kecil melalui membran dilakukan secara
pasif (transpor pasif / tidak melibatkan
energi) maupun secara aktif (transpor aktif / melibatkan energi). Kedua macam
transpor ini dilakukan secara terpadu untuk mempertahankan kondisi intraseluler
agar tetap konstan.
a)
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion melalui
membran sel tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul terjadi secara
spontan mengikuti gradient konsentrasi dari konsentrasi dari konsentrasi tinggi
ke rendah atau sebaliknya. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
1) Mekanisme difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah baik melalui membran plasma maupun tidak melalui membran
plasma. Difusi dibedakan menjadi 2, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu.
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul
-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain
itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2
, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion
tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini
terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut
dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus
membran secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter
untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi
difasilitasi.
2)
Mekanisme
Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat
melalui rnembran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein
transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki
tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel.
Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya
untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus
untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel
rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati. Karena sel – sel tersebut
selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.
Larutan yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipertonis, sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang
terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan
dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda?
Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya.
Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan
mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan
sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan
hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal ini
karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel
tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya
membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew'an/sel darah merah dalam
larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi
sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
Pada transpor
aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan memerlukan energi
metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. Selama transpor aktif, molekul
diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif dibedakan menjadi dua,
yaitu transpor aktif primer dan sekunder.
1)
Transpor aktif
primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan
energi untuk transpor ini. contoh transpor aktif primer adalah pompa ion Na-
dan ion K+. Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel,
sebaliknya konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel.
Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na- dan K+ harus
selalu dipompa melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis
ATP. Tiga ion Na+ dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk
hidrolis ATP diperlukan ATP-ase yang merupakan suatu protein transmembran yang
berperan sebagai enzim.
2)
Tranpor aktif
sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan yaitu pengangkutan ion-ion
bersama dengan pengangkutan molekul lain. Misalnya pengangkutan asam amino dan
glukosa dari lumen usus halus menembus membran sel epitel usus selalu bersama
dengan pengangkutan ion-ion Na+. Pada transpor aktif sekunder juga melibatkan
protein pembawa dan membutuhkan energi dari hasil hidrolisis ATP.
1.
Transpor
Molekul-Molekul Besar
Molekul-molekul
besar seperti protein, polinukleotida, dan polisakarida tidak akan dapat
menembus membran dengan cara-cara seperti pada pengangkutan molekul-molekul
kecil. Akan tetapi, sel memiliki kemampuan untuk memasukkan dan mengeluarkan
makromolekul. Bahkan beberapa jenis sel mampu menelan partikel. Pemasukan makromolekul
ke dalam sel melibatkan pembentukan vakuola atau vesikel endositik dengan cara
endositosis. Ukuran vakuola yang terbentuk tergantung pada materi yang
dimasukkan. Berdasarkan ukuran vakuolanya, endositosis dibedakan atas
pinositosis dan fagositosis. Pada pinositosis, materi yang masuk berupa larutan
dan vakuola endositik yang terbentuk berukuran kecil, yaitu kurang dari 150 nm.
Vakuola yang terbentuk pada pinositosis dinamakan pinosom. Pada fagositosis,
materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel dan vakuola yang terbentuk
berukuran kurang dari 250 nm. Vakuola yang terbentuk pada fagositosis dinamakan
fagosom.
Semua sel hewan mampu melakukan pinositosis, tetapi hanya sel-sel tertentu yang mampu melakukan fagositosis. Contoh sel pada mamalia yang mampu melakukan fagositosis adalah makrofag dan neutrofil. Untuk melakukan endositosis diperlukan energi. Oleh karena itu, baik pinositosis maupun fagositosis merupakan mekanisme aktif.
Pengeluaran
makromolekul dari dalam sel dilakukan dengan cara eksositosis. Proses
eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Vakuola yang berisi
makromolekul yang akan dikeluarkan, berfusi dengan membran plasma, selanjutnya
isi vakuola akan dikeluarkan dari sel. Pengeluaran sekret oleh vesikel
sekretori yang dihasilkan oleh Aparatus Golgi tergolong sebagai peristiwa
eksositosis.Semua sel hewan mampu melakukan pinositosis, tetapi hanya sel-sel tertentu yang mampu melakukan fagositosis. Contoh sel pada mamalia yang mampu melakukan fagositosis adalah makrofag dan neutrofil. Untuk melakukan endositosis diperlukan energi. Oleh karena itu, baik pinositosis maupun fagositosis merupakan mekanisme aktif.
BAB 3
Metode Penelitian
1. Alat,
bahan, dan cara kerja
A.
Praktikum 1
Judul
praktikum : proses terjadinya osmosis
Alat
Ø
Neraca Ohaus
Ø
Pisau
Ø
Gelas kimia
Bahan
Ø
Kentang
Ø Larutan gula (10%)
Cara kerja :
I.
Kupas kentang
lalu potong dadu
II.
Timbang kentang
tersebut dengan neraca ohaus, dan catatlah hasil timbangan tersebut
III.
Kemudian
masukkan kentang kedalam larutan gula, dan diamkan selama 30 menit
IV.
Setelah 30
menit, angkat kentang dan ditimbang kembali, catatlah hasil timbangannya
V.
Kemudian
bandingkanlah hasil timbangan kentang sebelum dengan sesudah direndam pada
larutan gula.
VI.
Catatlah
menurut hasil pengamatan mu, dan tentukanlah proses apakah yang sudah terjadi
pada percobaan tersebut.
B.
Praktikum 2
Judul praktikum : difusi zat cair dalam air
Alat
Ø
Gelas kimia
Ø Pipet tetes
Bahan
Ø
Akuades
Ø
Sirup kental
Cara kerja :
I.
Siapkan air
dalam gelas kimia
II.
Ambil sirup
menggunakan pipet, kemudian ditetes kan pada air
III.
Melakukan
pengamatan terhdap penyebaran molekul sirup setelah jatuh ke air.
IV.
Catatlah
menurut hasil pengamatan mu, dan tentukanlah proses apakah yang sudah terjadi
pada percobaan tersebut.
C.
Waktu penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada hari selasa, 26 Juli 2011. Pada jam pelajaran biologi yang
memerlukan waktu selama 2 x 45 menit di Laboratorium Biologi, SMAN 2 Kandangan.
Mulai dari penyiapan bahan dan pelaksnaan praktikum.
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
1)
Praktikum 1
Setelah
melakukan pengamatan, ternyata berat kentang yang sebelum dengan yang sesudah
direndam pada larutan gula berbeda. Sebelum direndam berat kentang 11,8 g,
sedangkan setelah direndam pada larutan gula beratnya menjadi 12,025 g. Padahal
menurut teori, berat kentang tersebut harusnya berkurang. Karena pada saat
perendaman tersebut membran sel pada kentang rusak akibat adanya perpindahan
molekul dari larutan gula dan kentang. Proses ini disebut proses Osmosis.
2)
Praktikum 2
Saat
sirup diteteskan pada air, molekul sirup tersebut jatuh kedasar air dan
langsung menyabar. Hal ini menujukkan proses Difusi, karena terjadi
peerpindahan zat dari konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah.
B.
Pembahasan
Dari hasil praktikum tersebut, saya
dapat mengetahui proses difusi dan osmosis secara langsung. Pada percobaan yang
pertama, hasilnya tidak sesuai dengan teori yang sudah ada. Pada hasil percobaan tersebut kentang yang
telah direndam pada larutan gula beratnya bertambah, padahal seharusnya
beratnya tersebut berkurang. Berkurangnya berat kentang itu dikarenakan
rusaknya dinding sel atau membran sel pada kentang. Proses ini disebut proses
osmosis. Kegagalan percobaan tersebut mungkin dikarenakan keterbatasan waktu
perendaman kentang (waktu perendaman terlalu singkat), harusnya kentang
direndam kurang lebih satu hari agar hasil yang didapat lebih akurat.
Sedangkan pada percobaan yang kedua,
hasil yang didapat sudah sesuai dengan teori yang ada. Persebaran molekul
sirupnya terlihat sangat jelas. Sehingga saya dapat mengetahui proses difusi secara
langsung.
Walaupun
dalam percobaan kali ini ada yang gagal, tapi saya merasa senang karena saya
dapat melihat secara langsung proses difusi dan osmosis.
BAB 5
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian tersebut saya telah mengetahui apa itu transpor pasif. Transpor
pasif terjadi akibat adanya perpindahan molekul secara spontan (tanpa menggunakan
energi sel) mengikuti gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Selain
itu juga, saya dapat mengatahui apa itu difusi dan osmosis. Dari hasil
penelitian tersebut, difusi merupakan proses perpindahan molekul dari yang
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah {sirup (tinggi) ke air (rendah)}.
Sedangkan osmosis yaitu perpindahan molekul dari yang berkonsentrasi rendah ke
konentrasi tinggi {kentang (rendah) ke larutan gula (tinggi)}.
B.
Saran
1.
Penambahan
waktu praktikum agar hasil yang didapat lebih akurat
2.
Jika waktu
praktikum tidak banyak, maka sebaiknya kita menyiapkan bahannya terlebih
dahulu. Seperti perendaman kentang yang membutuhkan waktu kurang lebih satu
hari.
3. Menambah wawasan mengenai mekanika transpor tersebut, seperti membaca buku-buku, di internet, atau yang lainnya. Agar kita dapat membandingkan hasil praktikum dengan teori yang sudah ada.
pengertian transper elektron itu apa ??
BalasHapus